Tanjung Kelayang Belitung Bakal Dijadikan Tempat Pariwisata Seperti Phuket di Thailand
Sejak Andrea Hirata mempopulerkan novel “Laskar Pelangi” yang sukses di film layar lebar, pamor Belitung atau Belitong menanjak tajam
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PANGKAL PINANG - Sejak Andrea Hirata mempopulerkan novel “Laskar Pelangi” yang sukses di film layar lebar, pamor Belitung atau Belitong menanjak tajam.
Pantai jernih berbatu granit segede-gede gajah raksasa itu, menjadi bahan perbincangan public.
Kini, Belitung sudah mulai dikenal di mancanegara. Mau kemana akan dibawa, masa depan Belitung?
Menpar Arief Yahya menjawab tegas dan pendek. Benchmark-nya: Phuket Thailand atau Langkawi Malaysia.
Ya, kesanalah arah Belitung hendak dibangun. Kawasan wisata dengan jumlah kunjungan yang besar, destinasi yang tertata rapi berkelas internasional, terawat indah sustainable, dan masyarakat yang semakin sejahtera oleh pariwisata.
“Sudah dikasih contoh yang amat bagus, tidak usah jauh-jauh, yang di negara tetangga saja, Malaysia punya Langkawi, Thailand punya Phuket,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Dulu, siapa yang mengenal Phuket? Siapa yang familiar dengan Langkawi? Tetapi begitu penataan destinasinya bagus, dipromosikan besar-besaran ke luar negeri, dan menjadi viral sebagai objek wisata pantai dan laut yang amat dikenal.
“Kalau mau didetailkan kondisi alamnya? Kualitas pasir putih pantainya, sampai di terumbu karangnya, potensi Belitung berani diadu. Kita nggak akan kalah. Kita baru benar-benar KO ketika sudah mulai dipotret integrated, ya akses, amenitas, dan atraksi digabungkan? Itu baru poin kita di bawah,” lanjut Arief Yahya.
Nah, itulah jawaban mengapa Phuket bisa menghasilkan 8 juta wisman, lalu Langkawi 3,5 juta orang.
Berbeda dengan Danau Toba Sumatera Utara yang selama ini ada problem dengan single destination, multi management, dan tinggal di switch menjadi single management.
Di Belitung, critical success factornya agak beda. Di Belitung karena hanya satu kabupaten, maka tidak ada keruwetan manajemen seperti yang terjadi di Toba.
Belitung justru belum ada pengelola khususnya. Seolah semua masih auto pilot. Kalau Phuket ditangani oleh Regency Government, dan Langkawi oleh badan yang dinamakan Langkawi Development Authority (LADA), Belitung masih alami. Hanya dalam pemantauan Dinas Pariwisata saja.
“Kami ingin ada KEK – Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Kelayang, yang nantinya bisa membangun atraksi di Belitung lebih keren dan berkelas dunia. KEK inilah yang akan melengkapi dan menata atraksi di kawasannya. Dia akan menjadi daya tarik yang sangat kuat,” kata dia.
Lalu, Kemenpar juga sudah menjadikan Tanjung Kelayang Belitung sebagai satu diantara 10 Top Destinasi. Otomatis, akan ada share infrastructure, untuk membuat Belitung lebih layak dipromosikan secara internasional.