Sebelum Ibunya Tewas Dibunuh, Samsu Berbincang Soal Dosa
Dari keterangan polisi, kata Samsu, ada lima lubang tusukan senjata tajam di dada Sariyana.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
![Sebelum Ibunya Tewas Dibunuh, Samsu Berbincang Soal Dosa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/samsu_20160222_193224.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Samsu Rahman (50) masih ingat betul peristiwa sebelum ibunya Sariyana tewas dibunuh pada 12 Juni 2014 silam.
Ketika itu, pagi hari ibunda memanggilnya kemudian mereka berdua berbincang.
Menurut Samsu, ia mengingatkan ibunya mengenai dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT.
Setelah itu, Sariyana izin pergi ke kebun kelapa miliknya di pinggir pantai Dusun Bumi Agung, Pekon Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat.
Sariyana pergi ke kebun mengendarai sepeda untuk membuat sapu. Siang harinya, kata Samsu, dua anak setempat melihat ibunya sudah tidak bernyawa.
Warga sekitar lalu melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pesisir Selatan.
Dari keterangan polisi, kata Samsu, ada lima lubang tusukan senjata tajam di dada Sariyana.
Rantai kalung dan satu cincin emas milik Sariyana raib. Sedangkan liontin kalung emas 24 karat, pisau dan ponsel milik Sariyana ditemukan di tempat kejadian perkara.
Diberitakan, Samsu Rahman (50) meminta perhatian dari Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin terhadap kasus pembunuhan terhadap ibu kandungnya Sariyana (70).
Pasalnya sejak kejadian pada 12 Juni 2014 lalu, kasus itu tidak juga terungkap.
Samsu sangat berharap kapolda memberikan perhatian pada kasus tersebut.
“Saya berharap kepada Pak Kapolda untuk memperhatikan kasus pembunuhan ibu saya supaya bisa terungkap,” ujar dia kepada Tribun Lampung, Senin (22/2/2016).(*)