Usai Salat Tahajud, Pedagang Nasi Ditodong Pistol Perampok
Pedagang nasi di pasar tradisional mendapat todongan senjata usai melaksanakan salat Tahajud.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Perampok bersenjata api menyatroni rumah Kuswinarti (63), pedagang nasi, di Kompleks PLN Lorong 12, No 7, Jalan Yos Sudarso, Medan, Sabtu (27/2/2016) dini hari.
Aksi perampokan berlangsung dari pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Diduga dua perampok masuk ke rumah Kusniwarti lewat pintu belakang yang berbatasan dengan Sungai Deli.
"Sekitar pukul 02.00 WIB saya sudah masak di belakang. Saban hari saya jualan sarapan di pajak (pasar tradisional). Barangkali perampok masuk ke rumah ketika saya sedang salat Tahajud," kata Kuswinarti kepada www.tribun-medan.com, Sabtu siang.
Selepas salat Kuswinarti kembali ke dapur. Ia melihat telapak kaki orang dewasa berada di seputar dapur rumah. Ia tidak menduga perampok masuk ke dalam rumahnya.
"Saya tidak menduga telapak itu adalah maling. Apalagi, saya tidak ada perasaan apapun. Setelah itu, saya kembali ke dalam rumah untuk ambil keperluan memasak. Tapi, saya melihat kain penutup kamar sudah terbuka," ujar dia.
Ia merasa belum curiga adanya perampok masuk ke dalam rumah, meski sudah melihat kain penutup kamar terbuka. Ia menduga anaknya bangun tidur dan langsung menuju kamarnya.
Kawanan perampok langsung menodongkan senjata api ke kepalanya saat Kuswinarti masuk ke dalam kamar, tujuannya melihat anaknya karena dipanggil-panggil tidak menjawab.
"Ketika berada di kamar kepala saya langsung ditodong senjata api. Kemudian mulut saya ditutup. Dan satu pelaku lagi bawa parang langsung bongkar lemari di kamar anak saya," beber dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.