Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Mandi Semen, Protes Kesemrawutan Kota Jogja

Masyarakat menilai kesemrawutan tata ruang di wilayah Yogyakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Aktivis Mandi Semen, Protes Kesemrawutan Kota Jogja
TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA
Prihatin dengan kesemrawutan tata ruang Yogyakarta, puluhan massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Tata Ruang Yogya mengadakan aksi teatrikal di halaman Gedung DPRD DIY, Jl Malioboro, Yogyakarta Senin (29/2/2016) siang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA  -  Prihatin dengan kesemrawutan tata ruang Yogyakarta, puluhan massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Tata Ruang Yogya mengadakan aksi teatrikal di halaman Gedung DPRD DIY, Jl Malioboro, Yogyakarta Senin (29/2/2016) siang.

Dalam aksinya selain menyuarakan orasi dan kritikannya salah seorang seniman, Iwan Wijono yang sebelumnya berpakaian peranakan mendadak dililit tubuhnya dengan plastik bergambar uang dollar.

Sesudahnya seluruh tubuh Iwan langsung dimandikan dengan semen basah yang telah disiapkan oleh para peserta aksi hingga tubuhnya berubah menjadi abu-abu dari ujung kepala hingga ujung kaki hingga ia terlihat hampir kaku karena semen yang mulai mengering.

Hari Cahya, koordinator aksi mengatakan aksi tersebut dilakukan karena masyarakat menilai kesemrawutan tata ruang di wilayah Yogyakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

"Pembangunan terus dilakukan hingga menghabiskan lahan hijau dan ini sudah darurat. Inilah yang akhirnya membuat kami menggelar aksi teatrikal Adus Semen sebagai gambaran ketika nanti lahan sudah habis maka manusia yang akhirnya akan disemen," ungkapnya.

Menurut dia, pembangunan yang dilakukan oleh para investor dan didukung pemerintah daerah mengesampingkan keseimbangan alam.

BERITA REKOMENDASI

Dia meminta pemda dan DPRD DIY untuk melakukan langkah nyata mengurai permasalahan tata kota Yogyakarta seperti mengeluarkan kebijakan yang menjamin keseimbangan pembangunan dan alam.

"Kami meminta pemda dan DPRD memunculkan kebijakan yang menyeimbangkan pembangunan dan alam misalnya mengharuskan adanya ruang terbuka hijau 10 persen dari luasan lahan yang dibangun," tambahnya.

Aksi teatrikal tersebut berlangsung sekitar 30 menit, dan diakhiri dengan mandi kembang tujuh rupa. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas