Laporan Wartawan Surya  Zainuddin

TRIBUNNEWS,COM, SURABAYA - "Semoga pean ingat janji kita, soalnya aku sudah ngomong ayah."

Itulah sebaris kalimat yang tercantum dalam surat cinta salah seorang tahanan Mapolrestabes Surabaya.

Alhasil tahanan yang tidak gagal mengirimkan surat cinta itu kepada kekasihnya karena surat itu disita petugas dalam razia mendadak, Senin (29/2/2016).

Razia ini melibatkan 50 personil Satsabhara, Satreskrim, dan Srikandi Polwan.

Polisi laki-laki merazia blok yang dihuni penghuni sel laki-laki sedangkan tim Srikandi Polwan merazia sel yang dihuni tahanan wanita.

Dalam razia yang berlangsung sekitar dua jam ini, petugas memeriksa seluruh sudut kamar tahanan dan barang milik tahanan pun tidak luput dari pemeriksaan.

Setelah razia berakhir, petugas tidak menemukan benda terlarang, namun hanya surat cinta itu yang ditemukan petugas.

Meskipun bukan termasuk barang terlarang, petugas tetap menyita surat cinta tersebut.

“Kami sudah memberi kesempatan tahanan berkomunikasi dengan orang lain melalui jam besuk. Jadi tidak perlu mengirim surat cinta,” kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar usai razia.

Mantan Kasubag Humas Polres Tanjung Perak ini menambahkan pemeriksaan barang tahanan dibagi menjadi dua macam.

Pemeriksaan rutin dipimpin perwira pengawas (pawas) setiap hari, sedangkan razia skala besar yang melibatkan satuan gabungan digelar secara mendadak.

Menurutnya, razia ini untuk mengantisipasi penyelundupan barang terlarang ke tahanan.

Memang petugas selalu memeriksa barang bawaan pembesuk sebelum diberikan kepada tahanan.

Tapi bisa saja ada pembesuk atau tahanan yang nekad menyelundupkan barang terlarang ke tahanan.

“Makanya kami selalu rutin menggelar razia,” tambahnya.

Perlu diketahui, saat ini sebanyak 205 orang mendekam di sel Mapolrestabes Surabaya yang terdiri dari 175 tahanan pria, dan 30 tahanan wanita.