Tenggelamnya Kapal Revalia, Bocah Dirantai Hingga Aksi Kejar-kejaran Polisi Selama Dua Jam
Kapal LCT Revalia 2 tenggelam di Selat Bali, sekitar pukul 13.09 WIB, Jumat siang (4/3/2016).
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal LCT Revalia 2 tenggelam di Selat Bali, sekitar pukul 13.09 WIB, Jumat siang (4/3/2016). Berita tersebut mendapat perhatian pembaca Tribunnews.com sejak Jumat pagi hingga sore.
Selain berita tenggelamnya kapal Revalia 2, masih ada sederet berita yang terjadi di berbagai daerah.
Di antaranya, seorang bocah di Medan yang dirantai kakeknya hanya gara-gara main layangan, tangkapan 609 ton buah bermasalah di surabaya, hingga aksi kejar-kejaran polisi di Batam dengan seorang pengemudi mobil Cary.
Sejumlah peristiwa dari berbagai daerah Jumat (4/3/2016) tersebut dirangkum dalam berita pilihan sore ini.
1. Kapal Revalia 2 Tenggelam
Kapal LCT Revalia 2 tenggelam di Selat Bali, sekitar pukul 13.09 WIB, Jumat (4/3/2016).
Eddy Supriyanto, Kabid Kewaspadaan Bakesbangpol Provinsi Jatim menjelaskan bahwa pukul 12.30 diketahui kapal berangkat dari pelabuhan Gilimanuk.
15 menit kemudian, atau pukul 12.45 nakhoda melakukan Komunikasi dengan STT ketapang karena ada indikasi kemiringan kapal 10 derajat.
Potensi kemiringan terus terjadi, sehingga STT Ketapang menyarankan nahkoda mencari pantai terdekat.
Pukul 12.50 Nahkoda meminta ijin untuk berlabuh, namun pukul 13.09 Wib Kapal Revalia 2 tenggelam.
Jumlah kendaraan yang ada di dalam kapal, 18 Kendaraan Tronton, 4 kendaraan truck sedang ,1 Truck besar,4 pick up.
Eddy menyampaikan, hingga saat ini 71 orang sudah dievakuasi. Namun nahkoda, satu mualim, ibu dan satu anak belum ditemukan. (*)
2. Bocah 9 Tahun Dirantai Kakeknya Gara-gara Suka Main
Bocah malang bernama Randi Purba (9) ditemukan dalam kondisi kaki kanan terantai dan digembok di Jl HM Yamin, Medan Timur, Jumat (4/3/2016).
Randi diketahui sudah tak makan berhari-hari. Hal itu diketahui setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban.
"Saat kami temukan, kondisi bocah cukup memprihatinkan. Tadinya, bocah ini terlihat lemas karena sudah tidak makan," kata Kapolsekta Medan Timur, Komisaris BL Malau, Jumat (4/3/2016).
Malau mengatakan, lantaran kondisi bocah lemah, ia meminta anggotanya untuk memberikan sarapan bagi korban.
Setelah diberi makan, bocah tersebut mengaku tinggal di Jalan Gurila, Gang Mustika No33, Medan Perjuangan.
Dari penelusuran petugas, ternyata yang merantai kaki Randi adalah opungnya (kakek) sendiri.
Mengetahui informasi itu, Camat Medan Perjuangan, Dedi Jamin Putra Harahap kemudian meminta kepala lingkungan setempat untuk menjemput opung korban.
Setibanya di polsek, opung korban bernama Maniur Marbun mengakui perbuatannya.
"Memang aku yang merantai kakinya pak. Aku yang tanggung jawab," kata Marbun dengan nafas terengah-engah karena tengah sakit, Jumat (4/3/2016) siang.
Marbun mengatakan, tindakan itu dilakukannya lantaran Randi terlalu nakal. Selama ini, kata Marbun, Randi kerap bermain internet dan bermain layang-layang.
3. 609 Ton Buah Bermasalah Diamankan di Surabaya
Sebanyak 34 kontainer berisi 609,9 ton buah impor disita Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya hasil pemeriksaan pada Februari lalu.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyempatkan melihat 34 kontainer yang terdiri buah pear, apel, dan jeruk. Turut hadir 29 Anggota Komisi IV DPR.
Pantauan Surya, sejumlah buah sudah tidak segar dan berwarna kehitaman. Buah pear, apel, jeruk disusun secara horizontal dimulai dari buah pear pada bagian luar, di tengahnya terdapat tumpukan apel dan jeruk.
"Ini penyelundupan berkedok sistem oplos," kata Kepala Bidang Tumbuhan Balai Besar Karantina Surabaya, Imam Djajadi, Kamis (4/3/2016).
Berdasarkan manifes barang, di dalam kontainter tersebut hanya memuat pear. "Pear lebih dipermudah karena urusan di kepabeaan, dan harganya lebih murah," imbuh dia.
Sedangkan tiga jenis buah yang dikirim dari Tiongkok ini tidak disertai surat jaminan kesehatan dari negeri asal. Hal ini berpotensi membawa hama penyakit, dan mendatangkan lalat buah yang sangat menyukai buah, khususnya jeruk sebagai media perkembangbiakannya.
Imam mengatakan, konsumsi buah tanpa disertai sertifikat laboratorium dari negara asal akan berakibat pada kesehatan konsumen.
"Keterangan dari laboraturium itulah kita dapat mengetahui residu pestisida, dan keamanan layak atau tidak untuk dikonsumsi," jelas Imam.
Pada 2012, spesies lalat buah yang berasal dari Tiongkok bernama Bactrocera tsuneonis/Japanese Orange Fly/ Cytrus Fruit Fly. Spesien ini merupakan organisme pengganggu tumbuhan yang belum terdapat di Indonesia, sehingga diperlukan kewaspadaan yang tinggi.
4. Dua Jam Polisi Batam Kejar Pengemudi Cary
Satuan Sabhara Polresta Barelang terlibat aksi kejar-kejaran dengan mobil Cary BP 1709 D.
Aksi kejar-kejaran tersebut terjadi hingga dua jam sebelum polisi berhasil mengamankan mobil dan sopir Cary dikawasan Temiang, Sekupang, Batam, Jumat (4/3/2016) sekitar pukul 02.15 WIB dini hari.
Kejadian ini bermula saat satuan Sabhara tengah melakukan patroli rutin di kawasan Engku Putri Batam Centre.
Ketika itu, mereka melihat sebuah mobil Cary yang mencurigakan terparkir disana.
Karena c uriga, seorang anggota sabhara langsung menghampiri mobil tersebut untuk mengecek situasi keadaan.
Saat didekati, mobil itu langsung melaju dengan kecepatan tinggi kearah Ocarina menuju simpang Jam.
Sampai di kawasan Orchit Park, Cary berhenti dan menurunkan tiga orang penumpangnya.
Selanjutnya mobil Cery itu terus melaju kencang ke kawasan Sekupang Batam melewati Simpang Jam.
"Kita terus kejar mereka hingga kekasawan Sekupang. Walaupun sudah beberapa kali kita keluarkan tembakan peringatan, namun si sopir terus melaju kendaraanya dengan kencang," sebut Kasat Sabhara Polresta Barelang Kompol Faisal Sayahroni, Jumat (4/3/2016) siang.
Setidaknya, dalam kejar-kejaran tersebut lima unit mobil Patroli Sabhara diturunkan untuk melakukan pengejaran.
Sampai di Simpang sekupang, pelaku berbelok kearah Marina. Polisi kembali melakukan pengejaran sambil mengeluarkan tembakan peringatan.
Seperti aksi di film laga Hollywood, saat kejar-kejaran, mobil Cary sempat menyerempet mobil Sabhara.
Kemudian Polisi membalas nya dengan mengadu bodi samping cary sehingga cary tersebut banting stir keluar Jalur.
"Setelah keluar Jalur dia mau kembali lagi ke jalan. Kebetulan di Temiang itu kondisi jalan mendaki, saat ia hendak kembali akhirnya mobil itu terbalik. Pelaku langsung kita amankan sementara mobilnya ditangani Satlantas Polres," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.