Pengamat: Jika Wandoyo Ada di Sumut, Erat Kaitan Bom Itu Milik Teroris
Apalagi, selama ini dianggap punya keterkaitan dengan serangan bom malam Natal di 17 kota di Indonesia.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengamat teroris, Alchaidar mengatakan bom rakitan yang ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Seimencirin, Binjai Timur, Sumatera Utara diduga berdaya ledak rendah.
"Bom rakitan yang ditemukan di Kota Binjai berdaya rendah, sangat generik. Sulit dikaitkan milik teroris di Thamrin, Jakarta. Tapi kalau memang benar Wandoyo mantan tahanan teroris berada di Kota Medan, khususnya Sumut, polisi harus waspada," katanya saat dihubungi, Sabtu (5/3/2016).
Selain itu, kata dia, Wandoyo, sangat berbahaya. Apalagi, selama ini dianggap punya keterkaitan dengan serangan bom malam Natal di 17 kota di Indonesia.
"Jika benar Wandoyo berada di Sumut, ada kaitan erat bom rakitan itu milik kelompok teroris. Namun, kelompok di Thamrin Jakarta tidak punya kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan, kelompok teroris yang meledakkan bom di Thamrin Jakarta, tak punya keahlian merakit bom secara bagus. Tapi, mengandalkan serangan langsung ke arah petugas kepolisian.
"Tidak tertutup kemungkinan ke depannya Wandoyo dan kelompoknya melakukan serangan. Saya kenal Wandoyo punya keberanian untuk bertindak brutal, mampu menyiksa orang di atas batas kemanusiaan," katanya.
Sebelumnya, informasi yang diperoleh www.tribun-medan.com, pada 14 Februari 2016, napi teroris bernama Wandoyo alias Salman termonitor tiba di Bandara Kualanamu Internasional Airport sekira pukul 09.20 WIB.
Setibanya di Sumatera Utara, Wandoyo yang merupakan kelompok Abu Umar ini bergerak mengarah ke kawasan Sei Mencirim.
Namun, tatkala dilacak tim anti teror, Wandoyo yang merupakan jaringan kelompok Abu Umar dan bagian dari jaringan Muhammad Ali (salah satu pelaku teror Sarinah Jakarta) menghilang.
Diduga kuat, saat ini Wandoyo yang pernah masuk dalam struktur Abu Umar tahun 2005-2011, yang menjabat sebagai Amir Sel Halaqah Jakarta Utara masih berada di seputaran kawasan Sei Mencirim.
Dari data yang dihimpun Tribun, Wandoyo alias Salman ini pernah ditangkap pada tahun 2011 di Kota Jakarta Utara atas kepemilikan senjata api dan bebas pada tahun 2015. Belum diketahui secara pasti apa tujuan Wandoyo ke Sumatera Utara.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.