Rusmaihana, Bu Kades yang Biasa Mengejar Maling Ternak
Kala ditemui akhir pekan ini di Pos Induk Siskamling, Desa Purnajaya, Rusmaihana sempat bercerita soal pengalamannya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, OGAN ILIR - Menggunakan pakaian bermotif "army", celana panjang kargo dan sepatu kets, lengkap dengan tas selempang melingkar di badannya serta mengendarai motor trail.
Begitulah penampilan dari Rusmaihana (44) Kades Desa Purnajaya, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Ya penampilannya memang tomboi tidak seperti tampilan kades-kades lainnya.
"Bu Kades" begitulah dirinya disapa oleh 1327 warganya di Desa Purnajaya. Sudah delapan tahun ini, Rusmaihana mengabdikan dirinya sebagai Kades.
Kala ditemui akhir pekan ini di Pos Induk Siskamling, Desa Purnajaya, Rusmaihana sempat bercerita soal pengalaman dirinya selama melayani para warga.
"Saya menjadi Kades sudah sejak 2008 sampai sekarang, beberapa bulan lagi masa jabatan saya habis. Jadi total 8 tahun saja jadi Kades, masa jabatan saya sebagai Kades sempat ditambah oleh Pak Bupati," ucap Rusmaihana membuka percakapannya dengan Tribunnews.com.
Menurut ibu tiga anak ini, mengatur dan melayani warga, susah-susah gampang. Banyak kendala yang dihadapi. Selain itu berbagai suka duka juga dirasakan olehnya.
Berkat adanya dukungan serta doadari suami dan tiga anaknya, berbagai kendala bisa dihadapi dan diselesaikan oleh Rusmaihana. Kini kerja kerasnya sebagai Kades, utamanya dalam keamanan desa patut diacungi jempol.
"Masalah di desa itu menghadapinya gampang-gampang susah, semua sudah saya lalu. Dan semenjak ada pos siskamling yang didirikan bersama warga serta kepolisian, wilayah saya jadi aman," bebernya.
Diceritakan Rusmaihana, Desa Purnajaya awalnya merupakan desa transmigrasi angkatan darat, dan masih wilayah Kodam. Baru pada 2006 menjadi Desa dan dinamakan Desa Purnajaya.
Di awal-awal berdirinya desa, banyak kejadian pencurian baik maling ternak maupun sepeda motor. Lalu pada 2014 dibentuklah Pos Siskamling dan diberdayakan lagi siskamling di sana.
Hingga akhirnya kini Desa Purnajaya tidak lagi rawan tindak kejahatan. Warganya pun senang karena lingkungan mereka aman dan tindak kejahatan.
"Dulu di desa sering kejadian maling ternak, maling motor semenjak ada siskamling sudah aman. Saya tiap malam tidak pernah absen ikut siskamling bersama warga. Kejar-kejaran dengan maling ternah sering sekali, tapi kalau berhadapan langsung dengan malingnya belum pernah," tuturnya.
Mengenai kegiatan siskamling, Rusmaihana menjelaskan di desanya ada tiga dusun dan setiap dusunnya terdiri dari dua RT. Dan di setiap RT ada pos siskamling. Sementara pos induk ada di akses utama di pintu masuk ke Desa Purnajaya yang dilengkapi dengan portal.
Portal ini didirikan karena Desa Purnajaya merupakan satu-satunya akses masuk ke dua desa lainnya. Sehingga warga asing yang masuk ke Desa Purnajaya akan benar-benar terpantau.
Apabila ada warga asing yang datang ke Desa Purnajaya, pasti akan langsung terdeteksi di pos induk siskamling. Petugas jaga akan menanyakan maksud kedatangan, bahkan KTP diminta untuk ditinggal hingga menulis identitas di buku tamu.
"Jadi mereka-mereka yang masuk ke Desa kami (Purnajaya) benar-benar terpantau. Kalau ada orang asing ketawan. Kalau orang desa tetangga yang lewat juga kami tahu," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.