Cerita Pungki Dilarang Lihat Sinar Matahari yang Terobos Genting Bocor Rumahnya
Pungki dilarang melihat sinar matahari yang menerobos masuk rumahnya saat gerhana matahari total terjadi 11 Juni 1983.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - Banyak kisah unik yang tersisa dari warga yang terkungkung oleh larangan pemerintah saat gerhana matahari total pada 11 Juni 1983.
Saking takutnya menyaksikan gerhana matahari langsung karena bakal mengalami kebutaan, warga yang rumahnya berdinding gedek harus menutupinya menggunakan koran. Pokoknya, tak boleh ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.
Soal cerita unik saat gerhana matahari total tahun itu, Pungki Purwoko (47) memiliki kesan sendiri. Saat terjadi fenomena alam langka genting rumahnya bocor dan sinar matahari menerobos ke dalam rumahnya.
"Waktu itu di rumah ada genting bocor, sehingga sinar matahari masuk. Orangtua saya melarang melihat cahaya yang masuk itu," jelas Pungki, warga Baluwarti, Surakarta, yang ikut menyaksikan gerhana matahari sebagian pada Rabu (9/3/2016).
Lantaran tak memiliki pengetahuan cukup saat ia masih kecil, Pungki pun hanya menuruti petuah orangtuanya.
"Di tahun 1983, ada imbauan untuk tidak keluar rumah. Dulu memang benar-benar tidak berani keluar rumah. Sama orangtua saya dilarang," beber dia.
Pungki sekian banyak warga Surakarta yang antusias menyaksikan gerhana matahari sebagian bertempat di Masjid Agung Solo. Di sini tersedia teropong dan kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari.
Ia datang ke Masjid Agung untuk melihat gerhana matahari bersama anak dan istrinya.
Panitia pengamatan gerhana matahari di Masjid Agung Solo menyediakan 130 kacamata yang dibagikan gratis kepada warga. Warga dilarang kontak langsung dengan matahari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.