Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Kembaran' Museum Louvre Ada di Boyolali

Siapa yang tak kenal Museum Louvre berbentuk limas di Paris, Prancis? 'Kembaran' museum tersebut ada di Boyolali.

Editor: Y Gustaman
zoom-in 'Kembaran' Museum Louvre Ada di Boyolali
Galuh Palupi
Museum R Hamong Wardoyo di Jalan Solo-Semarang, Tegalwire, Mojosongo, Boyolali, sangat terinspirasi oleh bentuk Museum Louvre di Prancis, Kamis (10/3/2016). 

Laporan Wartawan Galuh Palupi dari Boyolali

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Siapa yang tak kenal Museum Louvre berbentuk limas di Paris, Prancis? 'Kembaran' museum tersebut ada di Boyolali.

Memang Museum R Hamong Wardoyo yang berada di Jalan Solo-Semarang, Tegalwire, Mojosongo, Boyolali, sangat terinspirasi oleh bentuk Museum Louvre yang memajang foto La Jaconde atau Mona Lisa, lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat Leonardo da Vinci di abad ke-16.

Penggunaan R Hamong Wardoyo sebagai nama musem diambil dari nama bupati pertama yang memimpin Boyolali setelah Indonesia merdeka.

Museum Louvre di Paris, Prancis. ousortiraparis.com

"Nantinya museum ini akan menjadi alternatif wisata sekaligus sarana untuk mengenal kota Boyolali," ujar Farid, staf Museum R Hamong Wardoyo.

Museum ini dibangun pada 2014 dan ini memasuki proses pengisian benda koleksi. Apa sih keunggulan museum tersebut?

Berita Rekomendasi

"Nanti akan ada diorama sejarah kota, foto-foto Boyolali tempo dulu, dan arca peninggalan Hindu-Buddha," sambung Farid.

Lantai satu museum berisi koleksi umum sedangkan lantai dua sangat tematik. Museum tematik ini akan digunakan untuk pameran sesuai agenda di Boyolali.

Meski belum dibuka untuk umum, masyarakat yang ingin melihat koleksi museum dipersilakan masuk dengan mengisi buku tamu dan diharapkan datang pada jam kerja, Senin hingga Jumat.

Sulit Kumpukan Koleksi

Museum R. Hamong Wardoyo sementara belum dibuka untuk umum. Rencananya, museum dibuka awal Maret, namun koleksi belum lengkap sehingga diundur.

"Memang banyak masyarakat berharap museum segera dibuka, tapi untuk mengisi museum itu kan tidak mudah," beber Farid.

"Kami memang kesulitan menghimpun benda untuk koleksi, karena banyak benda bersejarah di Boyolali yang sudah menjadi milik pribadi," kata dia.

Saat datang ke sana nampak koleksi museum masih jarang dan terkesan asal comot. Hanya terdapat keris, beberapa foto, kereta kencana, replika patung simpang lima Boyolali, dan patung harimau asli yang sudah dioffset.

"Belum tahu kapan selesai, yang jelas anggaran masuk untuk mengisi museum diperkirakan selesai pertengahan tahun ini," terang Farid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas