Talimbowo Ngamuk Tikam 10 Penumpang Kapal Tak Bersalah
Talimbowo Laia (50), penumpang Kapal Belanak dari Sibolga menuju Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias mengamuk.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-Talimbowo Laia (50), penumpang Kapal Belanak dari Sibolga menuju Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias mengamuk. Alhasil, 10 penumpang kapal rubuh karena mendapatkam tikaman.
Hubungan Masyarakat Polres Nias, Aiptu Osiduhugo Daeli mengatakan, Talimbowo Laia menikam 10 penumpang kapal yang berada tidak jauh dari tempatnya duduk.
Penikaman itu, berlangsung satu jam sebelum kapal bersandar di Nias.
"Benar, tadi pagi ada penumpang Kapal Belanak yang mengamuk. Pelaku diketahui Talimbowo Laia, tiba-tiba menikam penumpang kapal lainnya."
"Tidak ada korban jiwa tapi korban dan pelaku mendapatkan perawatan intensif," katanya saat dihubungi, Jumat (11/3/2016).
Osiduhugo menceritakan, peristiwa itu berlangsung pada Jumat, sekitar pukul 05.00 Wib, sebelum bersandar di Pelabuhan Angin Gunung Sitoli. Tidak diketahui secara pasti penyebab Talimboho mengamuk.
"Pelaku tiba-tiba terlihat menyerang gunakan pisau kepada anak-anak berusia 12 tahun Rahul Jaya Sahe Putra. Selanjutnya, secara tidak beraturan berlari sambil menikam penumpang lainnya," ujarnya.
Tidak lama setelah melihat adanya penikaman itu, lanjutnya, seorang personel Kodim 0213, Kopda Andre langsung melompat untuk merangkul leher Talimbowo dari belakang.
Sehingga, Talimbowo terjatuh di lantai kapal.
"Ketika pelaku terjatuh, ramai-ramai penumpang kapal lainnya meringkus. Pelaku mendapat luka di berbagai tubuh, setelah itu, penumpang kapal lainnya mengikat pelaku," katanya.
Setelah Talimbowo ditangkap, Kapten Kapal Roni Fred langsung menelepon pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kota Gunung Sitoli tentang adanya penikaman di atas kapal itu.
"Setelah itu, ASDP langsung memberikan informasi kepada Polres sehingga petugas menunggu kapal bersandar. Kemudian, 10 korban dibawa ke Rumah Sakit Gunung Sitoli."
"Sedangkan, pelaku masih dalam keadaan pingsan, akibat luka di bagian mulut dan telinga," ujarnya.
Dia menuturkan, belum diketahui motif penyerangan tersebut. Penyidik belum melakukan pemeriksaan karena Talimbowo masih butuh perawatan intensif di rumah sakit karena luka yang dideritanya cukup parah.
"Motif belum tahu, karena pelaku masih dapat perawatan intesif. Kondisinya belum pulih. Ketika diserahkan kepada polisi dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kami belum periksa para korban karena masih di rumah sakit," katanya. (tio/tribun-medan.com).