Usai Jual Motor Curian Randy Pesta Sabu
Selama menjadi pengangguran, warga Jl Setia Luhur, Helvetia ini lebih memilih melakoni pekerjaan sebagai pencuri motor.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Susahnya mencari pekerjaan membuat Randy alias Black gelap mata. Selama menjadi pengangguran, warga Jl Setia Luhur, Helvetia ini lebih memilih melakoni pekerjaan sebagai pencuri motor.
Tiap motor hasil curiannya, dijual dengan harga Rp1,5 juta. Usai mendapatkan keuntungan, lelaki berkulit hitam ini lantas membeli sabusabu ke salah seorang bandar.
"Kalau sudah berhasil mencuri, saya beli sabu pak. Kadang beli seperempat (gram)," ungkap tersangka, Jumat (11/3/2016) sore.
Sabu dengan berat seperempat gram itu digunakannya berdua bersama rekannya Iwan. Saat ini, Iwan telah lebih dulu diamankan petugas di seputaran kawasan Helvetia.
"Sebagian uangnya saya pakai untuk pacaran pak. Kebetulan saya belum menikah," ungkap tersangka.
Disinggung mengenai keberadaan orangtuanya, anak keenam dari enam bersaudara ini bungkam. Ia mengatakan, selama ini dirinya hidup sebatang kara.
"Dulu saya tinggal sama kedua orangtua pak. Semenjak ibu saya meninggal, disitulah saya dan saudara-saudara berpencar. Kami tinggal tak tentu tempat. Siapa yang mau menampung kami, disitulah kami tinggal," ungkapnya.
Karena sudah tak lagi diperhatikan orangtua, Randy yang kini ditinggal pergi oleh ayahnya berubah watak menjadi bandit.
Sejak saat itulah ia kerap terlibat narkoba dan pencurian kendaraan bermotor.(ray/tribun-medan.com)