Polisi Menjadi Pedagang Sayur Keliling, Rupanya Ungkap Pencuri Motor Kelas Kakap
Polisi harus bersabar mengungkap komplotan pencurian kendaraan bermotor di Surabaya. Berbilang hari mereka harus menyamar jadi tukang sayur.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Zainuddin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi harus bersabar mengungkap komplotan pencurian kendaraan bermotor. Butuh sepekan lebih mereka mengungkap komplotan ini.
Untuk mengungkap komplotan pencuri motor, Unit Resmob Polrestabes Surabaya harus menyamar. Seperti saat mengungkap komplotan asal Pasuruan beberapa tahun silam.
Komplotan ini beranggotan 10 orang. Dalam aksinya, komplotan ini menggunakan modus bahwa korban telah menyerempet keluarga pelaku. Pelaku tidak segan menggunakan kekerasan bila korban melawan.
Setelah mendapat informasi adanya perampasan motor, Unit Resmob langsung mengatur strategi.
Kanitresmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi, memerintahkan seorang anggotanya menjadi pedagang sayur keliling. Ia berpakaian lusuh dan motor operasi dimodifikasi seperti pedagang sayur keliling kebanyakan.
Anggota yang menjadi tukang sayur tidak langsung menguntit pelaku ke persembunyiannya. Dikhawatirkan pelaku akan tahu bila dikuntit. Berbilang hari akhirnya tempat sembunyi mereka terbongkar.
“Ternyata komplotan ini indekos di sekitar Rungkut. Tapi kami tidak langsung menggerebeknya,” sambung Agung pada Jumat (11/3/2016).
Polisi ingin memastikan indekos tersebut menjadi tempat persembunyian komplotan pencuri motor. Petugas lalu mencari rumah lain untuk memantau aktivitas anggota komplotan ini.
Beruntung ada seorang warga yang merelakan rumahnya menjadi tempat pemantauan. Rumah ini memiliki dua lantai sehingga memudahkan petugas memantau akivitas anggota komplotan.
Selama mengamati berhari-hari, polisi yakin indekos tersebut memang tempat persembunyian pelaku pencuri motor. Hampir setiap hari ada empat motor baru yang masuk keluar indekos tersebut.
Biasanya motor masuk indekos siang hari. Motor itu baru keluar lagi sekira pukul 03.00 WIB.
Setelah dipastikan kos tersebut menjadi markas sindikat curanmor, baru petugas menggerebeknya. Ada lima pelaku pencuri motor yang ditangkap di indekos tersebut.
Polisi menyita enam motor dan puluhan pelat nomor polisi. Komplotan ini menyimpan pelat nopol motor curian di berbagai sudut indekos. Bahkan pelaku menyimpan pelat nomor polisi motor curian di sumur indekos.
Sebenarnya warga sekitar dan penghuni indekos sudah mencurigai aktivitas lima pelaku. Sebab, lima orang itu selalu mengendarai motor berbeda setiap kali masuk dan keluar indekos. Tapi mereka tidak berani bertanya kepada kelimanya.
"Komplotan ini tidak pernah menjual motor curian ke Madura. Seluruh motor curian dijual ke selatan (Pasuruan dan sekitarnya, red),” terang Agung.