Bupati Positif Narkoba, Oknum Kodim Bawa Sabu Hingga Nenek Soni Diancam Dibunuh Anaknya
Awal mula kasus ini terbongkar saat ia tertatih mendatangi Polresta Medan usai anaknya mengancam akan membunuhnya.
Penulis: Wahid Nurdin
Wanita berusia 74 tahun ini sudah lama menanggung beban jika anaknya selama ini gelap mata dan kerap melawan karena sudah lama memadat sabu.
Di gerbang masuk Polresta Medan, Soni menangis sesenggukan. Putranya, Bangun Pohan, kerap memadat sabu di rumah, dan sering menghancurkan barang-barang jika sudah terpengaruh sabu.
"Saya mau melaporkan anak saya nak. Selama ini anak saya yang bernama Bangun sering menggunakan sabu di rumah. Dia juga sering menghancurkan rumah dengan batu kalau mengamuk," ujar Soni berurai air mata kepada Tribun Medan, Senin (14/3/2016) sore.
Begitu berat beban yang ditanggung Nenek Soni. Tak hanya ancaman pembunuhan yang ia terima, tapi harta bendanya ludes dijual oleh anaknya untuk dibelikan narkoba.
"Karena dia pakai narkoba, rumah saya habis dibuatnya nak. Pintu-pintu pun habis dibongkarinya. Semua harta saya pun udah enggak ada lagi," kata Soni kepada Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan, Ajun Komisaris Wira Prayatna.
Tak hanya banda milik nenek Soni, motor milik anak perempuannya, Ida, juga dijual oleh Bangun. Ia menduga motor tersebut dijual Bangun untuk dibelikan sabu.
"Enggak tahu lagi opung (nenek) bagaimana mau bilang. Motor anak perempuan saya pun dijualnya. Sampai naik angkot anak saya yang perempuan itu pergi kerja," kata Soni menangis sesenggukan.
Selama hidup bersama Bangun, Soni tak tenang tinggal di rumah. Putranya berlaku keji, kerap memaki-maki, bahkan tega mengusir ibu kandungnya itu dari rumah.
"Jangan dibilang-bilang kalau saya mengadu. Nanti dibunuh saya. Enggak berani saya kalau dia sudah mengamuk," sambung perempuan berkerudung hijau itu.
Tiap kali berada di rumah, Soni yang tinggal di Jalan Pelita IV, Gang Sejahtera, kerap menjadi target makian Bangun, anak ketiganya itu. Selain dimaki, Soni mendapat perlakuan kasar.
"Sudah seperti binatang saya dibuatnya nak. Kalau enggak dikasih uang, dia melempari rumah pakai batu. Sudah enggak tahu lagi saya harus mengadu kemana," kata dia sambil menyeka air mata.
Selama anaknya menggunakan narkoba, Soni hanya bisa berdiam diri di dalam kamar. Sekali saja ia melarang menggunakan sabu, Bangun langsung berbuat kasar, bahkan nyaris melayangkan bogem ke muka Soni.
"Bantulah opung (nenek) nak. Enggak tahu lagi opung bagaimana menghadapi anak opung ini. Mungkin dia berharap opung cepat mati," kata dia.
Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan, Ajun Komisaris Wira Prayatna, meminta sang nenek datang ke Sat Res Narkoba Polresta Medan. Di sana, Wira mencatat dan mendengar keluhannya.(*)