Danrem Garuda Hitam: Warga Tulangbawang Barat Sudah Beraktivitas Kembali
Warga sudah kembali menempati rumah yang sempatmereka tinggalkan di Dusun Terang Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Warga sudah kembali menempati rumah yang sempatmereka tinggalkan di Dusun Terang Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Pascabentrok antarwarga, mereka menungsi dan takut menjadi serangan. Kini, kondisi di dusun mereka dipastikan sudah normal dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.
Komandan Korem 043 Garuda Hitam, Kolonel Inf Joko P Putranto, mengatakan situasi di Register 44 sudah kondusif. TNI siap membantu masyarakat memberantas premanisme di wilayah tersebut.
"Anggota TNI siap membantu masyarakat membreantas preman tersebut. Preman yang membuat masyarakat resah ini harus ditindak dan ditangkap. Jangan biarkan masyarakat menderita karena ulah segelintir oknum yang mencari keuntungan untuk pribadi mereka sendiri,” tegas Joko pada Senin (14/3/2016).
Bentrok warga dengan preman merupakan puncak dan kekesalan warga terhadap mereka yang selama ini menghalangi warga menjual hasil panen ke luar kawasan.
Menurut Joko, sejumlah preman saat itu memasang portal di jalan, melarang petani menjual hasil panen ke perusahaan di luar register.
Para preman mewajibkan petani membayar sewa lahan yang besarannya cukup signifikan. Hal inilah yang membuat warga takut dan resah bermukim di kawasan tersebut.
Keresahan warga ini sudah pernah, bahkan sering dilaporkan tapi tidak ada ditindaklanjut sehingga muncul kejadian pada Jumat (11/3/2016) kemarin.
Para preman yang dipimpin Irawan menyandera warga di posko Hutan Tanaman Industri di Dusun Terang Sakti Tiyuh Gunung Terang, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulangbawang Barat, pada Jumat (11/3/2016).
Dua warga yang disandera tewas. Korban tewas adalah Ketut Sartono alias Anggi (35), warga Lampung Selatan; dan Komang Suparte alias Potek (30), warga Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung mengatakan, di tubuh Ketut ada luka bacokan dan Komang tewas karena tembakan. “Korban Komang mengalami luka tembak di kepala,” ujar Sulis kepada Tribun Lampung, Sabtu (12/3/2016).
“Motif penyanderaan karena sengketa tanah dan pemerasan oleh para preman,” ucap Sulis. Penyanderaan ini menimbulkan kemarahan warga Dusun Terang Sakti dan Dusun Tri Mulyo.
Akibat bentrok tersebut, satu orang tewas atas nama Paidi (40). Empat orang lainnya mengalami luka berat yakni Subakir (luka bacok tangan kiri), Kadek Parte (luka bacok lengan kanan, luka di kening akibat pukulan gagang senjata api rakitan).
Korban selanjutnya adalah Nyoman Eko (luka bacok punggung dan luka tembak di pipi sebelah kiri), Suripto (luka tembak di leher, luka bacok di punggung dan pinggang sebelah kiri).