Ayah Gadis Korban Tumbal Pesugihan Pernah Lapor ke Kapolda Lampung
Orangtua RR sempat mengadu ke Kapolda Lampung, Brigjen Ike Edwin, karena anaknya hilang. Ia ditemukan di Jawa Tengah karena korban tumbal pesugihan.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Terkuaknya sindikat jual beli orok gadis untuk tumbal pesugihan di Demak, Jawa Tengah, melibatkan siswi SMK asal Lampung berinisial RR (17).
RR pernah dilaporkan hilang oleh orangtuanya ketika Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, berkantor tenda di Terminal Rajabasa pekan lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Zarialdi, membenarkan RR memang pelajar asal Lampung.
“Sekarang dalam perjalanan dari Jawa Tengah ke Lampung,” ujar Zarialdi saat dihubungi Tribun Lampung pada Selasa (15/3/2016) malam.
RR adalah korban sindikat jual beli orok untuk tumbal pesugihan. RR dibawa ke Jawa Tengah oleh orang bernama Armedi. RR dalam keadaan hamil dua bulan saat itu.
Tim Resmob Jatanras Polda Lampung berhasil menemukan RR (17) di Desa Sambak, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Orangtuanya melaporkan RR hilang pada Kamis (10/3/2016) lalu. Ketika itu orangtuanya melapor ke Kapolda Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan usai mendapat laporan orangtua RR, petugas langsung melakukan penyelidikan.
"Hasil penyelidikan diketahui RR pergi ke Jawa Tengah," ujar Sulis kemarin.
Petugas menemukan RR di Purwodadi, Jawa Tengah. Di sana petugas menangkap Armedi (27), orang yang membawa RR ke Jawa Tengah.
Kepergian RR ke Jawa Tengah karena ingin menggugurkan kandungannya yang berusia dua bulan. Korban meminta bantuan Armedi untuk menunjukkan tempat menggugurkan kandungan.
"Armedi lalu membawa RR ke Jawa Tengah untuk menggugurkan kandungan RR," ucap Sulis.
Terendus di Demak
Warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, keliru menduga seorang warga mereka diamankan Densus 88 Antiteror.