Dedi Cuek Walaupun Rian Menghiba Minta Tolong karena Alami Luka Sobek di Leher
Dalam kondisi berdarah-darah, Rian dibawa menggunakan sepeda motor, kemudian dibuang di daerah Pantai Cermin, Kabupaten Kampar.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sakit yang dirasakan Rian Ahmad Harianto (11) akibat luka robek dibagian leher sama sekali tidak membuat iba ayah kandungnya, Dedi (28).
Dedi sendirilah yang melukai anaknya tersebut dengan alasan kesal.
Dalam kondisi berdarah-darah, Rian dibawa menggunakan sepeda motor, kemudian dibuang di daerah Pantai Cermin, Kabupaten Kampar.
Dari pengakuan Dedi, anaknya tersebut sempat berteriak-teriak karena kesakitan dan meminta tolong.
Namun hal itu sama sekali tidak membuatnya iba.
"Saya sudah kesal. Jadi terus saja dibawa dan dibuang, " ujarnya ditemui di Mapolsek Bukit Raya, Pekanbaru, Selasa (15/3/2016).
Untuk sampai kelokasi pembuangan dari rumah di Jalan Baru, Kelurahan Marpoyan Damai,setidaknya menghabiskan waktu kurang lebih satu setengah jam.
Selama perjalanan itu terbayangkan betapa kesakitannya Rian.
Rian yang dibuang kemudian ditemukan warga dan akhirnya mengungkap perbuatan sadis dan tega ayah kandung ini.
Dedi mengaku kesal pada anaknya tersebut sehingga ia gelap mata dan melakukan penganiayaan.
Rian Ahmad Rianto (11) selamat dari usaha pembunuhan yang dilakukan ayah kandungnya sendiri, Dedi (38).
Dalam kondisi berdarah akibat luka robek dibagian leher, Rian ditemukan warga disebuah semak-semak di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Kepada warga, Rian menceritakan bahwa baru saja mengalami tindak kekerasan dan akan dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri.
Dari Rian pulalah kejahatan ayah kandungnya terungkap.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo melalui Kanitreskrim Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi menyebutkan, dari korban yang selamat, pihaknya kemudian berhasil mengungkap usaha pembunuhan sadis tersebut.
Menurutnya, tersangka Dedi sudah diamankan di Mapolsek Bukit Raya.