Dua Sopir Angkot Ini Dianiaya Belasan Sopir Lainnya, Ini Sebabnya
Enam orang langsung diamankan petugas Sabhara Polresta Barelang yang melakukan patroli.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM BATAM - Agus (30) dan Lukas (31), sopir angkutan kota (Angkot) Kuning tujuan Bengkong-Muka Kuning dihajar belasan supir angkot lainya lantaran tidak ikut berpartisipasi dalam aksi protes di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Batam.
Aksi pemukulan tersebut terjadi di depan halte Kepri Mall, Batam, Selasa (15/3/2016) sekitar pukul 15:00 WIB.
"Saya bilang sama mereka kalau sedang antar langganan. Tapi mereka tidak percaya. Bagaimana pula langganan saya diturunkan di tengah jalan, ini bukan penumpang biasa," sebut Agus di Ruang SPK Polresta Barelang.
Sebelumnya ia sempat ikut berdemo didepan kantor Dishub Batam.
Lantaran ada permintaan dari pelangan bulanannya, akhirnya dia memisahkan diri dari rombongan sopir yang lain.
Sesampai di dedepan Halte Kepri Mall Agus dan Lukas disetop oleh segerombolan sopir angkot lainya.
Ia diminta untuk menurunkan penumpang.
Walaupun menurut Agus pintu mobil sudah ditutup pertanda tidak menarik, namun para sopir angkot yang sudah terlanjur marah malah membentak dirinya.
Perdebatan antara sopir angkot ini terjadi dan akhirnya mereka saling bakuhantam didalam angkot.
"Kalau pun mau suruh saya turunkan penumpang baik-baik lah. Jangan main kroyok kayak gini. Saya juga rencananya akan balik lagi ke kantor Dishub," sebutnya.
Dalam insiden tersebut, sekitar enam orang langsung diamankan petugas Sabhara Polresta Barelang yang melakukan patroli.
Mereka langsung digelandang ke Mapolresta Barelang untuk dimintai keterangan.
Yofi salah satu pelaku yang diamankan mengatakan kalau dirinya tidak pernah memukul pelaku.
Memang ada perkelahian disana saat sweeping dilakukan para sopir angkot yang protes.
"Dia itu tidak mau ikut demo sama kami. Kalau mau antar pelanggan kami juga punya pelanggan. Kami saja gak narek dari tadi, sama-sama lah kita," sebut Yofi menerangkan.
Menurut Yofi, mereka melakukan Sweeping lantaran banyak angkot yang tidak mematuhi peraturan demo bersama ini.
Satu persatu para sopir mencoba narik walaupun sudah dilarang oleh kordinator masing-masing daerah.
Lukas yang menjadi korban dalam pemukulan tersebut berencana tidak akan memperpanjang kasus ini walaupun sudah sampai ke pihak kepolisian.
Pasalnya, dirinya sadar kalau teman-temanya melarang menarik untuk kebersamaan saja.
Selain itu, Lukas juga merasa kasihan jika teman-temanya tersebut di penjara, mereka masih punya anak istri yang harus dinafkahi.
"Kalau dibilang sakit hati saya memang sakit hati karena dipukul seperti ini. Tapi mereka punya anak bini, kasihan juga kita," katanya.