Ini Pengakuan Yn, Satu dari Enam Santriwati yang Dicabuli Guru Ngaji
Menurut Yn, seorang temanya sempat dicium dan kemaluanya juga diraba oleh sang ustaz.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Yn (14) korban pencabulan yang dilakukan Saefudin alias Abah guru ngaji di Yayasan Sultan Saipudin merasa lega setelah bercerita panjang lebar kepada sang ibu.
Menurutnya, ia sempat takut jika nanti ibunya marah kalau dirinya bercerita secara langsung.
Yn menceritakan kejadian ini kepada Buk Melani teman ibunya. Di rumah Melani, Yn bercerita panjang lebar kalau dia sudah diraba-raba oleh ustaznya sendiri.
Selain Yn pengakuan juga datang dari rekan-rekannya yang lain. Menurut Yn, seorang temanya sempat dicium dan kemaluanya juga diraba oleh sang ustaz.
"Ada teman saya sampai dicium bibirnya dan dipegang kemaluanya. Ada yang berontak ada juga yang diam saja karena takut dimarahi. Sudah sering abah seperti ini sama mereka," sebutnya Yn dengan gamblang.
Biasannya, para murid ini belajar mengaji setelah bakda Maghrib sampai Isya'.
Sebagian mereka langsung pulang ke rumah setelah mengaji dan salat Isya. Sementara para murid yang hendak dicabuli ditahan dulu oleh sang ustaz dengan berbagai cara.
Seperti membuatkan kopi, mengantarkan rokok dan membantu di yayasan.
Setelah berada di dalam ruangan, barulah sang ustaz melakukan aksi bejatnya tersebut. Bagi murid yang sering ia cabuli, sang Ustaz tidak perlu lagi merancang siasat dengan cara menontonkan video porno.
Jika ingin, ia langsung mendekap korbanya dan meremas payudara korban di dalam ruang kerja pribadinya.
Tidak sampai disitu saja, pelaku bahkan nekat memasukan tanganya ke dalam rok muridnya yang masih berpakaian muslim.
"Kak Wn (17) dia sudah besar, dia sering berontak kalau digitukan sama ustaz," sebutnya.
Sejauh ini, baru enam orang yang berani mengaku kepada orang tua mereka terkait perbuatan bejat sang guru ngaji.
"Gak tau lah, mungkin yang lain juga pernah digituin, tapi gak berani mengadu," tutupnya.
Setelah mendapat kesepakatan bersama, akhirnya beberpa wali murid langsung mengantarkan anaknya ke Polsek Sei Beduk untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Semalam kami antar anak-anak kesana untuk buat laporan, tiga orang sudah diperiksa polisi termasuk anak saya. Sementara tiga orang lagi mungkin sore atau malam ini," sebut ibu Yn lagi.
Sementara itu, kanit Reskrim Polsek Sei Beduk Bribka Abdon Pasaribu membenarkan pihaknya menerima laporan pencabulan yang dilakukan oleh ustaz Saefudin terhadap anak didiknya.
"Ada orangtua murid ngaji melapor ke Polsek dimana anak-anak mereka dicabuli oleh Ustadz Saefudin di yayasannya yang digunakan sebagai tempat ngaji. Tadi malam sekitar pukul 23.00WIB, orangtua dari anak-anak ngaji ini membuat laporan di Polsek Sei Beduk," terang Bripka Abdon Pasaribu.(*)