Siswanto Sebut Pemkot Surabaya Tidak Melakukan Pemberdayaan Pedagang Kawasan Wisata
Meskipun kawasan pantai Kenjeran dijadikan kampung wisata, Siswanto mengatakan belum ada pembinaan yang berkelanjutan dari Pemkot Surabaya
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Siswanto (35) pedagang souvernir kerang di kawasan wisata Kenjeran Surabaya, terlihat sibuk melayani dua orang pembeli wanita dilapak berukuran 3x2 meter miliknya.
Sudah 30 tahun bisnis souvernir kerang dilakoni keluarganya secara turun temurun.
Meskipun kawasan pantai Kenjeran dijadikan kampung wisata, Siswanto mengatakan belum ada pembinaan yang berkelanjutan dari Pemkot Surabaya.
"Belum ada yang kesini sama sekali, paling hanya workhop biasa dari dinas perdagangan, tetapi tidak fokus untuk persiapan kampung wisata, dan itu sudah lama," katanya, Kamis (16/3/2016).
Ia mengatakan hanya mendapat bimbingan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, hanya sejauh ketrampilan membuat souvernir, dan mendapat bantuan alat seperti gergaji untuk usahanya.
"Orang perlu dibimbing, dan disediakan tempat khusus souvernir di sana (kawasan wisata jembatan baru Kenjeran), makanya perlu diberdayakan, biar semakin laris," pungkasnya.
Ia mengatakan tidak adanya bantuan pemasaran dari Pemkot Surabaya, khususnya eksport menghadapi pasar bebas Asean.
"Paling kalau ada tamu, dibawa kesini dari anak kuliah dari luar negeri, dan diikutkan pameran di mal-mal," jelasnya.
Ia mengatakan adanya workshop tersebut belum mampu meningkatkan penjualannya.
"Sama aja disuruh kerja keras sendiri. Kita disuruh pengembangangan sendiri. Ya kalau punya keahlian, kalau nggak punya," katanya sambil tertawa kecil.
Ia mengatakan dari hal tersebut omset yang didapatkan tidak menentu, dan pedagang di Kenjeran membutuhkan bantuan pemerintah terkait pemberdayaan, yang nantinya kawasan wisata Kenjeran akan menjadi kampung berbasis wisata.