Warga 27 Desa Pakraman Adat Akan Tumplek di Bundaran Tol Tuban
Masyarakat yang menuju ke arah Bandara atau sekitarnya, dimohon mendahului berangkat atau mencari jalan alternatif
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ribuan warga di 27 Desa Pakraman/Adat akan memadati bundaran tol Tuban, Badung, Bali pada Minggu (20/3/2016) besok siang.
Rencana aksi turun jalan itu merupakan bagian penolakan warga terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa, yang sebelumnya sudah diputuskan dalam paruman hingga melakukan ikrar dalam Pasubayan.
Bendesa Pakraman/Adat Kuta, I Wayan Swarsa mengatakan, bahwa aksi reklamasi itu nantinya akan digelar sekitar pukul 14.00 Wita dengan melakukan aksi parade budaya penolakan reklamasi Teluk Benoa.
"Yang sebelumnya, merupakan aspirasi penolakan dari seluruh warga adat. Langkah ini adalah bagian penyuaraan untuk menjaga alam Bali," ujarnya, Sabtu (19/3/2016).
Pasubayan Desa Pakraman/Adat mengajak Presiden Joko Widodo untuk melihat realita penolakan reklamasi yang terus berkembang di masyarakat.
Dalam hal ini, Desa Adat bukan melakukan perlawanan terhadap negara, tapi menjadi mitra negara.
Hanya saja, persoalan reklamasi harus atau sehendaknya direspon oleh Presiden Joko Widodo.
Aksi damai tersebut akan digelar di bundaran Taman Patung Ngurah Rai Tuban (pintu Tol Tuban) diawali dengan long march dari Pura Desa Pakraman/Adat Kelan (sebelah selatan Bandara) disertai dengan pawai ogoh-ogoh bertemakan penolakan reklamasi Teluk Benoa.
Dia menambahkan, jika dalam parade budaya itu, Pasubayan Desa Pakraman/Adat menyampaikan permakluman kepada seluruh rakyat Bali terutama yang menggunakan jalan melewati jalur lokasi aksi, agar menghindari rute tersebut.
“Sekiranya masyarakat yang menuju ke arah Bandara atau sekitarnya, dimohon mendahului berangkat atau mencari jalan arternatif agar tidak mengalami hambatan lalu lintas,” tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.