Ini Alasan Ibu-ibu di Malinau Enggan Melahirkan Anak
Tidak jarang saat ini ibu-ibu di Malinau berpikir tidak mau memiliki banyak anak.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALINAU - Tidak jarang saat ini ibu-ibu di Malinau berpikir tidak mau memiliki banyak anak.
Banyak alasan, yang membuat para ibu tidak ingin memiliki anak. Seperti, tidak mau repot, terbebani dan masih ingin bebas.
Oleh karena itu, Yansen meminta, pemerintah pusat dapat memetakan kebijakan mana saja yang dapat dijalankan dan mana yang tidak.
Program KB menurutnya cocok diterapkan di daerah-daerah padat penduduk, tapi tidak di Malinau.
"Kalau padat penduduknya maksimalkanlah dengan baik penduduk tersebut. Kalau di Malinau, mau memaksimalkan bagaimana kalau penduduknya tidak ada," tegas Bupati Malinau Yansen.
Untuk memberikan kepastian bagi seluruh keluarga di Malinau, Yansen menjalankan program Gerakan Desa Membangun (Gerdema).
Program tersebut dalam upaya mensejahterakan masyarakat desa.
"Kami memberikan dana cukup besar ke desa-desa. Rp 1,6 miliar hingga Rp 3 miliar dapat dikelola oleh desa."
"Belum ditambah dengan dana desa dari pusat. Bahkan, sudah ada desa yang mengelola dana desa hingga Rp 4 miliar," pungkasnya.
Yansen menambah tiga program unggulan, yakni RT Bersih, Wajib Belajar 14 Tahun dan Beras Daerah (Rasda). Program ini murni ditujukan untuk kesejahteraan keluarga di Malinau.
Selanjutnya, bagi ibu hamil, menyusui dan saat melahirkan pun, mendapat bantuan dari Pemkab Malinau.
Seperti, susu ibu menyusui, susu bayi, pelayanan bidan dan perawat gratis dan melahirkan gratis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.