Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - CAJMAV (46) diduga terlibat penyelundupan narkoba jenis marijuana dan hashish di Indonesia.

BNN Provinsi Jawa Barat masih menyelidiki sejauh mana dan berapa lama keterlibatan warga negara asing asal Prancis dalam penyeludupan marijuana dan hashish.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jabar, Muhammad Purwantoro, mengatakan CAJMAV menyembunyikan narkoba berbentuk cair di dalam botol shampo. Ini merupakan pertama kali terjadi di Bandara Husein Sastranegara.

Menurut dia, sulit membedakan cairan tersebut dengan shampo pada umumnya. Sebab Kepekatan narkoba cair menyerupai shampo dapat mengelabui petugas. Sementara hashish efeknya enam kali lipat lebih dahsyat ketimbang marijuana kering.

"Modus seperti itu di Bandung baru pertama, tetapi modus itu terjadi di tempat lain. Mungkin mereka beranggapan modus itu belum terungkap di Bandung. Tapi kami paham narkoba juga ada yang cair sehingga kewaspadaan kami tetap terjaga," ujar Purwantoro di Kota Bandung, Rabu (23/3/2016).

Belum diketahui pasti berapa kali CAJMAV transit ke Kota Bandung membawa narkoba cair. Sejauh ini tersangka mengaku baru pertama kali menyelundupkan kedua jenis narkoba itu.

Tersangka diduga sempat mempelajari situasi dan kondisi keamanan di Bandara Husein Sastranegara. Sebab ia lolos dari pemeriksaan di Pnomh Penh, Kamboja, dan Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami bisa mengetahui tersangka membawa narkoba dilihat perilaku yang bersangkutan mencurigakan. Namanya mendeteksi pemakai narkoba memang akurat dengan tes urine, tapi perilaku bisa dideteksi sebagai tahap awal," beber dia.

Tersangka CAJMAV membawa narkoba setelah petugas melakukan pemeriksaan badan secara mendalam. Berdasarkan hasil rontgen, terdapat benda asing di dubur pelaku.

Dari hasil pemeriksaan ditemukan 10,40 gram marijuana kering terbalut plastik. "Setelah itu kami periksa bawaan dan ditemukan hashish di botol shampo dan lipatan celana," kata Purwantoro.