Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Punya Uang Beli Beras, Keluarga di Brebes Ini Terpaksa Makan Nasi Aking

Sakhah (52), warga Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah bersama keluarga hidup cukup memprihatinkan.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Tak Punya Uang Beli Beras, Keluarga di Brebes Ini Terpaksa Makan Nasi Aking
TRIBUN JATENG/FAJAR EKO NUGROHO
Keluarga Sakhah, potret keluarga miskin di Desa Slatri Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes yang terpaksa mengonsumsi nasi aking dan tinggal di rumah tidak layak huni akibat keterbatasan ekonomi, Sabtu (26/3/2016). 

Saat harga beras mahal, warga menyiasati perut yang lapar dengan nasi aking.

Mereka mendapatkan nasi aking dengan memanfaatkan sisa nasi keluarga atau membeli dari pedagang yang menjajakan keliling kampung.

Satu kilogram harganya Rp 2.500, lebih mahal dari harga tebus raskin.

Ia mengaku tak mengalami kesakitan saat mengkonsumsi nasi aking. Namun, dia mengaku sangat sedih melihat anak dan ibundanya yang hanya bisa terbaring lemah juga mengkonsumsi nasi yang sebenarnya digunakan sebagai pakan ternak tersebut.

"Bukanya tidak mau membeli beras, tapi memang benar-benar tidak ada uang yang cukup untuk membelinya. Karena harga beras biasa harganya Rp 7.500 per kg. Tapi saya dan keluarga bersyukur yang penting masih bisa makan dengan nasi aking," ungkapnya.

Mengonsumsi nasi aking, kata dia, dapat menghemat pengeluaran karena harganya leih murah ketimbang beras biasa ataupun beras raskin sekalipun.

"Kalau makan nasi aking itu lebih mengenyangkan dari pada nasi biasa. Dan juga kenyangnya juga lebih lama,"ujar dia.(*)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas