Terkait Reklamasi Teluk Benoa, Ini Kata Made Mangku Pastika
Menanggapi persoalan reklamasi, Mangku menyatakan, bahwa itu merupakan tanggungjawabnya terhadap semeton Bali
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Seruan tantangan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika terhadap masyarakat yang menolak reklamasi Teluk Benoa akhirnya terjawab.
Orang nomor satu di Bali itu menyatakan, bahwa keinginannya supaya banyak masyarakat yang hadir dan ikut nimbrung dalam acara yang didirikannya beberapa tahun lalu dan akrab disebut PB3AS (Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja) saban akhir pekan di Lapangan Renon.
"Saya mengundang semua yang tolak dan pro bisa hadir. Saya senang banyak yang hadir seperti saat ini, baik yang menolak dan pro hadir. Dan ada pula yang di tengah-tengah, mungkin. Jadi, yang ditengah-tengah itu bisa ke kanan atau ke kiri," ujarnya, Minggu (27/3/2016).
PB3AS sendiri, menurut dia, adalah semacam forum yang dibuat Pemprov Bali untuk setiap masyarakat yang ingin bicara apa saja.
Dan diberikan waktu sekurang lebih 3 menit dalam sekali naik panggung.
"Saya juga buat acara simakrama setiap hari Sabtu di minggu terakhir setiap bulan satu kali," jelasnya.
Menanggapi persoalan reklamasi, Mangku menyatakan, bahwa itu merupakan tanggungjawabnya terhadap semeton Bali.
Sehingga, dirinya tidak bisa berdiri sepihak. Jadi dengan begitu, semua kepentingan dan seluruh Bali merupakan tanggungjawabnya untuk ditampung
"Saya ingin berdiri di semua golongan dan lapisan masyarakat Bali," tegasnya.
Dia mengaku, bahwa Perpres 51 Tahun 2014 saat ini ialah tanggung jawab di pusat sehingga harus dijauhkan dari Politik.
Dengan demikian, jika memang harus ada waktu lagi untuk mengundang, maka dirinya akan mengundang seluruh elemen masyarakat.
"Saya akan undang semuanya untuk membicarakan persoalan ini," tukasnya.