Wali Kota Makassar 'Bungkam' Komentari Bupati Gowa Ingin Jadi Raja
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, ogah berkomentar mengenai rencana besar Bupati Gowa, Adnan Putichta IYL, disebut sebagai Raja Gowa.
Editor: Y Gustaman
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, ogah berkomentar mengenai rencana besar Bupati Gowa, Adnan Putichta IYL, disebut sebagai Raja Gowa.
Saat dikonfirmasi mengenai layanan aplikasi WhatsApp, Danny hanya melihat pesan yang dilontarkan Tribun Timur tanpa merespon sama sekali, Minggu (27/3/2016).
Sebelumnya, beberapa kepala daerah di Sulsel ramai-ramai berkomentar dan menolak bupati disebut sebagai raja, sebagaimana Bupati Gowa yang memasukkan usulannya tersebut ke dalam rancangan peraturan daerah.
Mereka yang mengomentari usulan Bupati Gowa di antaranya Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali; Bupati Bone, Andi Baso Fahsar Padjalangi; Bupati Sidenreng, Rappang M Rusdi Masse; serta tiga wakil bupati lain, yakni Mulyadi Mustamu (Jeneponto), Akhmad Syarifuddin Daud (Kota Palopo), dan Victor Datuan Batara (Tana Toraja).
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, mengusulkan rancangan peraturan daerah terkait Lembaga Adat Gowa dan menjadi perhatian publik bahkan protes dari keturunan raja Gowa, Andi Maddusila. Ia menganggap Adnan tak layak jadi raja karena tak memiliki garis keturunan raja.