TambaK Udang Diserang Virus, Keuntungan Petambak di Temon Turun
Keuntungan para petambak udang pun mengalami penurunan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Harus menghadapi serangan virus, budidaya udang vaname di Pantai Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, kurang maksimal.
Keuntungan para petambak udang pun mengalami penurunan.
Ketua Kelompok petambak udang Pasir Mendit Windu Makmur, Purwo Sarjono, mengatakan virus yang belakangan menyerang budidaya udang tersebut berupa virus mio dan berak putih.
Menurutnya, virus ini membuat udang tidak mau makan sehingga tidak tumbuh normal.
"Serangan virus ini kemungkinan dipicu pembuangan limbah tambak kurang sempurna. Serangannya mulai usia sebulan," katanya, Rabu (30/3/2016).
Meski serangan virus tersebut biasanya dapat diatasi menggunakan probiotik dicampur pakan udang, namun sejauh ini keseluruhan pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
Jika sebelumnya udang usia 60 hari per kilogramnya berisi 100 udang, kini udang usia 70 hari per kilogram hanya 105-106 udang.
Sementara untuk udang usia 80 hari ukurannya 90 udang per kilogram. "Sebenarnya masih untung. Tapi berkurang," katanya.
Disebutkan, Kelompok petambak udang Windu Makmur yang menggarap lima petak tambak, sebelumnya bisa panen hingga 2,25 ton.
Namun, kali ini ketika hasil panen tidak optimal mereka hanya memperoleh maksimal 1,9 ton.
Yudi Sunarto, petambak lainnya, menyebut masalah virus tersebut dialami hampir seluruh petambak di pesisir Pasir Mendit dan Kadilangu. Menurutnya, serangan virus jenis tersebut tidak muncul sejak awal.
"Baru dua tahun terakhir munculnya," kata Yudi. (*)