Ribuan Penduduk Empat Desa Terisolir akibat Tebing Longsor
Hingga Sabtu (2/4/2016), material longsor sepanjang 50 meter masih menutupi badan jalan pasca longsornya dinding tebing Meranti.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - Hingga Sabtu (2/4/2016), material longsor sepanjang 50 meter masih menutupi badan jalan pasca longsornya dinding tebing Meranti dan tebing Tenggalingan Desa Sugihan, yang terjadi Jumat (1/4/2016) kemarin.
Akibatnya ribuan warga di empat desa yakni Desa Sugihan, Tanjung Tebat, Bayur Tengah dan Desa Lawang Agung masih terisolasi.
Warga setempat, Silfan mengatakan masyarakat empat desa tersebut saat ini masih kesulitan diakses. Sebab timbunan material longsor masih menutupi badan jalan.
"Saat ini masih nunggu bantuan alat berat dari pemerintah untuk membersihkannya. Kalau sekarang masih terisolir karena longsor," katanya, Sabtu (2/4/2016).
Dua warga berusaha melintas jalan yang tertimbun longsor di tebing Merantih Desa Sugihan, Kecamatan Muaradua Kisam, Sabtu (2/4/2016).
Ia mengatakan, meskipun akses tersebut sudah bisa dilewati kendaraan roda dua namun kondisinya sangat berbahaya karena jalan tebing dipenuhi material longsor dan licin.
"Bagaimana tidak berbahaya kalau seperti ini. Apalagi kalau hujan lagi, bisa terjadi longsor susulan di kawasan ini," katanya.
Camat Muaradua Kisam, Fakhrudin, mengatakan sebanyak 8.400 jiwa di empat desa yang terdampak akibat longsor.
Material longsor belum bisa dibersihkan karena tebalnya material yang menutup.
"Kita sudah koordinasikan dan laporkan ke BPBD untuk menanggulangi longsor. Mengingat akses tersebut merupakan satu-satunya untuk menuju desa lain dan juga kota kabupaten," katanya.
Jalan yang tertimbun longsor di tebing Merantih Desa Sugihan, Kecamatan Muaradua Kisam, Sabtu (2/4/2016).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD OKU Selatan Mahfi Abubakar SE, mengatakan saat ini pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menanggulangi longsor.
Karena jika tidak ditanggulangi tentunya akan mengganggu perekonomian masyarakat empat desa tersebut.
"Kita sudah berusaha maksimal. Saat ini masih menunggu trailer dalam perjalanan dari Lampung menuju Muaradua, untuk membawa alat berat ke lokasi yang jaraknya lebih dari 70 kilometer," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.