Ceng Beng, Tradisi Warga Tionghoa Mengenang Leluhur
Ribuan warga keturunan Tionghoa yang berasal dari berbagai daerah, tumpah ruah di lokasi Pemakaman Talang Kerikil Palembang,
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
Pihak panitia sudah menghimbau para warga yang berziarah untuk mengikuti petunjuk agar sabar dan tertib demi kepentingan bersama.
"Sebanyak 22 pos keamanan sudah disiapkan sebelumnya. Karena yang ziara bukan hanya dari Palembang, namun juga dari luar daerah. Bahkan ada juga dari luar negeri yang merantau dan sengaja pulang untung ziarah ke makam leluhurnya," ujarnya.
Dalam melakukan ceng beng, Chandra mengatakan, dikatakan Chandra, biasanya perziarah bersama keluarganya telah membawa perlengkapan sembayang.
Seperti garu, lilin dan kertas sembayang. Kalau untuk sesajen seperti buah-buahan, daging dan kue bisa dibawa bisa tidak. Tergantung dari kemampuan warga yang ziarah.
Namun pastinya jika ada peziarah yang membawa makanan atau kue itu hanya tradisi yang tujuannya untuk mengenang para leluhur.
"Memang adat ini bukan berkaitan dengan kepercayaan, ini adalah bentuk budaya, adat istiadat dari masyarakat tionghoa sebagai bentuk pengabdian kepada leluhur," ujarnya.(Welly Hadinata)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.