Dokter Ungkap Rahasia Potensi Hebat Pasien Bipolar dalam Mencipta Keindahan
Pengunjung Craft Centre Lt. LG, Royal Plaza Surabaya antusias mengikuti diskusi oleh para Psikiatri dan Psikolog mengenai 'Yuk Kenali Bipolar!',
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengunjung Craft Centre Lt. LG, Royal Plaza Surabaya antusias mengikuti diskusi oleh para Psikiatri dan Psikolog mengenai 'Yuk Kenali Bipolar!', Minggu (3/3/2016) siang.
Tema bipolar menjadi acuan komunitas Harmony in Deversity (HID), karena berkaitan dengan World Bipolar Day 2016, yang jatuh pada 31 Maret lalu.
dokter Soetjipto SpKJ (K), Ketua panitia Acara menuturkan acara dilaksanakan pada hari Minggu agar tidak menganggu tugas anggota komunitas sebagai dokter.
"Yang pertama, kami melaksanakan workshop ini karena tugas anggota Psikiatri dan yang kedua adalah karena peringatan hari Bipolar sedunia," ujarnya.
Lebih lanjut dokter Soetjipto menerangkan, workshop juga bertujuan mengedukasi masyarakat Surabaya tentang bipolar.
"Sekarang orang mulai sadar, ngga seperti dulu kebanyakan malu dan cenderung menutup-nutupi."
"Bipolar adalah gangguan jiwa tapi bisa dikendalikan seperti diabetes. kalau pasien itu berobat teratur dia mendeteksi dini. Sehingga dalam perkembangannya dapat dikendalikan," ujarnya sambil membenarkan kacamata.
Selain workshop,pengunjung Royal juga bisa melihat dan membeli kerajinan tangan oleh orang-orang yang pernah di diagnosa Bipolar sebelumnya.
Pada sesi penutupan, peserta juga bisa melakukan konsultasi secara pribadi dengan dokter Margarita Maramis SpKJ (K) dan Ratna Yudhawat MPsi, Psikolog.
Selain pasien bipolar, beberapa peserta juga terdapat mahasiswa dan orang tua yang ingin mengetahui gejala bipolar.
"Tadi dijelaskan, bipolar bisa terjadi pada kisaran umur 20tahun. Saya mahasiswa lagi, penuh tekanan tugas."
"Besar kemungkinan depresi. Karena awam, saya ingin mengenali gejala bipolar seperti apa. Untuk menenali priadi saya saja sih sebenarnya," ujar Ayu Puspitasari (21) Jurusan Bahasa Mandarin di Unesa.