Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjual Wingko Babat di Surabaya Nyambi Jualan Pil Koplo

Berjualan wingko Babat dengan penghasilan Rp 1,7 juta setiap bulan, belum membuat Amin Nanari puas.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Penjual Wingko Babat di Surabaya Nyambi Jualan Pil Koplo
surya/anas miftakhutadin
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Berjualan wingko Babat dengan penghasilan Rp 1,7 juta setiap bulan, membuat Amin Nanari tak puas.

Oleh karena itu, Amin menyambi menjual pil koplo. Akibatnya, Amin harus berurusan dengan Kepolisian Sektor Tambaksari Surabaya.

Dari pengakuan Amin, hasil yang didapatkan selama berjualan wingko belum mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sebab, hasil jualan wingko selain dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, juga dipergunakan untuk membayar kos di Jalan Kates Surabaya.

Di sini, Amin mendapatkan pil koplo dari temannya yang dipesannya melalui sambungan telepon. "Saya baru tiga kali jualan pil koplo ini, itupun baru ocba-coba," kata Amin kepada SURYA.co.id, Selasa (5/4/2016).

Untuk sasarannya, Amin menjual pil koplo kepada remaja dan orang-orang tua. Tidak jarang, dia menjual kepada para teman yang sudah dikenalnya.

"Saya hanya berani menjual ke teman, kalau orang yang belum kenal, saya kurang berani. Biasanya dari mulut ke mulut," dalihnya.

BERITA REKOMENDASI

Meski awalnya hanya coba-coba, Amin akhirnya ketagihan untuk menjual sendiri. "Awalnya saya ini banyu temen jualin. Tahu hasilnya lumayan, jadinya saya jual sendiri," ungkap warga asal Ponorogo ini.

Sekalinya menjual pil koplo,oleh Amin dihargai Rp 10 ribu setiap poketnya. Dari penjualan itu, Amin meraup untung hinga Rp 5 ribu setiap bungkusnya.

"Kalau sehari jual sampai 10 bungkut poket hemat, ya bisa dilihat untungnya. Dibandingkan dengan jual wingko, tidak ada apa-apanya," kata pria bertubuh kurus ini.

Bisnis ini berakir setelah Amin ketangkap saat anggota Polsek Tambaksari menggelar operasi di Jalan Jolotundo dan Jalan Kapas Krampung.

Saat itu, ketika anggota berhenti di Jalan Ambengan untuk menjalani operasi terakhir, Amin berusaha kabur.


Merasa ada yang aneh dengan tingkah laku Amin, polisi pun mencoba memberhentikan secara paksa laju kendaraanya.

Saat diperiksa, polisi menemukan satu poket pil koplo berisi 91 butir yang dikemas dalam sepuluh bungkus plastik.

"Kami temukan pilnya di kantong celana sebelah kanan Amin. Awalnya dia mengelak bahwa itu pil koplo, dia mengaku itu hanya obat vitamin," kata Kapolsek Tambaksari Kompol Sofwan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas