TKI Grobogan yang Tewas Jatuh dari Lantai 3 Apartemen Janggal, Ini Buktinya
Dokumen hasil forensik otoritas di Arab Saudi menyatakan ada luka lebam di kening Sarah.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Kasus tewasnya Sarah, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Grobogan yang dikabarkan jatuh dari lantai 3 apartemen di Arab Saudi, terus diselidiki.
Hingga saat ini, KJRI di Jeddah tengah berupaya mengawal misteri kasus tewasnya Sarah.
Hal ini karena ada kejanggalan dalam kasus tewasnya sarah.
Dokumen hasil forensik otoritas di Arab Saudi menyatakan ada luka lebam di kening Sarah.
Ironisnya, luka tersebut diketahui telah ada dua minggu sebelum Sarah tewas. Selain itu ada sejumlah luka lecet pada tangan Sarah.
Adapun dada dan perut sarah mengalami luka dalam yang dikaibatkan terjatuh dari ketinggian.
"Anehnya lagi dalam surat itu, istri saya dinyatakan terpeleset dan jatuh usai membersihkan kaca jendela. Ya nggak mungkinlah, masak udah hafal lokasi, dia terjatuh. Kami minta kasus ini diusut tuntas dan kami minta jenazah istri saya segera dipulangkan ke rumah duka. Kami juga minta hak-hak Sarah agar dipenuhi, " tutur Mundhori.
Menurut Mundhori, sejak berangkat ke Arab Saudi, pihak keluarga tak pernah secuil pun berkomunikasi dengan Sarah. Pihak keluarga kesulitan dalam mengakses Sarah.
"Jangankan telepon, surat juga tak kami terima. Apalagi kiriman uang buat keluarga," sambung Mundhori.
Sarah dikabarkan jatuh dari lantai tiga Sabtu (09/04/2016) malam.
Warga Dusun Sidorejo, RT 14 RW 05, Desa Kemloko, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mendadak gempar atas informasi yang menyebutkan jika satu diantara warganya tewas di negara tempat dia bekerja di Distrik Sulaimaniyyah, Provinsi Tabuk, Arab Saudi.
Tenaga Kerja Wanita yang diketahui bernama Sarah (35) itu dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhirnya usai terjatuh dari lantai tiga apartemen tempat dia bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Sarah berangkat ke Arab Saudi melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) atas nama PT Assami Ananda Mandiri, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan pada Februari 2009.
Pihak keluarga Sarah mengaku terpukul setelah mendapat kabar tersebut.
Terlebih, dalam surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu menyebutkan jika Sarah meninggal dunia pada akhir November 2015.
"Mengapa informasi meninggalnya istri saya baru kami terima hari ini. Padahal dalam keterangan, istri saya meninggal dunia pada pertengahan novemver 2015. Ini kan molor, " kata Mundhori, Suami Sarah saat ditemui Tribun.
Dalam isi surat yang dikirimkan oleh Kemenlu kepada keluarga Sarah, menyampaikan jika Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah sering terlambat memperoleh informasi dari Pemerintah Arab Saudi perihal kematian Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana.
Untuk itu, KJRI selalu berupaya untuk menjalin kerjasama dengan instansi berwenang serta WNI yang ada di Arab Saudi. (*)