Apa Jadinya Kapolrestabes Semarang Dikerjai Anggotanya Lari 6,4 Kilometer
Kapolrestabes Semarang dikerjai anggotanya yang mengajaknya lari lintas alam 6,4 kilometer di Taman Wisata Dewandaru.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Setelah seluruh anggota Reskrim Polrestabes Semarang menjadi "korban" Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto, kali ini yang menjadi korban adalah atasan mereka, Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin.
Burhanudin tak luput harus lari lintas alam yang digagas Sugiarto. Di kegiatan sebelumnya yang menempuh rute sepanjang 10 kilometer, Burhanudin tidak ikut.
Kegiatan kedua yang menempuh jarak sepanjang 6,4 kilometer barulah Burhanudin ikut serta.
Kegiatan lari lintas alam ini tak hanya diikuti satu fungsi reskrim saja, namun juga diikuti fungsi lain seperti Sabhara, intel, Provost, Binmas, narkoba, serta TNI. Masing masing kepala satuan juga ikut kegiatan.
Awalnya, perwira menengah yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SPN Pekalongan itu nampak semangat. Bahkan sesekali bercanda sesama pejabat utama Polrestabes Semarang.
Lokasi garis awal dan akhir di Taman Wisata Dewandaru, jalur yang akan dilalui peserta terbilang cukup menantang: hutan, kebun, sungai hingga persawahan. Sepanjang jalur kondisi tanah becek setelah diguyur hujan menjadi rintangan bagi peserta.
"Ayo larinya semangat. Jangan kalah sama anggota yang masih muda," ujar Burhanudin sembari berlari kecil menaiki tanjakan becek tak jauh dari garis awal, Sabtu (9/4/2016).
Perlahan nafas Burhanudin mulai ngos-ngosan. Sesekali dia terlihat berjalan kaki untuk memulihkan tenaganya.
Melihat komandannya berjalan kaki, kasat dan kapolsek yang juga ikut lari lintas alam itu menghentikan larinya dan berjalan mendampingi Burhanudin.
Burhanudin yang berjalan kaki didampingi para kasat dan kapolsek serta perwakilan dari Kodim 0733BS Semarang "disalip" dengan mudah oleh anggotanya.
Terlebih ketika melewati area sungai, saat anggota lain berusaha melompati aliran air agar sepatunya tidak basah, Burhanudin berjalan santai melewati sungai meski sepatunya harus terendam.
"Enggak bisa lompat, biarin saja sepatunya basah," ujar dia diikuti gelak tawa peserta lain.
Saat anggota lainnya sudah mulai tiba di garis akhir, Burhanudin dan rombongan kasat dan kapolsek belum juga terlihat.