Mahasiswa Untag Surabaya Capai Puncak Himalaya, Ini Tantangannya
UKM di bawah naungan Universitas 17 Agustus 1945 ini berhasil memecahkan rekor pendakian tertinggi mereka.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam PATAGA berhasil melakukan Ekspedisi Salju Abadi Mera Peak, Gunung Himalaya, Nepal.
UKM di bawah naungan Universitas 17 Agustus 1945 ini berhasil memecahkan rekor pendakian tertinggi mereka.
Tiga anggota UKM ini berhasil melakukan pendakian di area pegunungan Himalaya ini dalam waktu 15 hari, mulai 18 Maret hingga 1 April 2016, sedangkan total perjalanan mereka dari Indonesia hingga 26 hari.
Ketiga mahasiswa yang berhasil mencapai puncak dengan ketinggian 6.461 mdpl yang berada di deretan pegunungan Himalaya, Nepal itu adalah Lanang Bumi Galuh (25), Soleman Bomen Wenda (32) dan Ezra Dwijoyo (24).
“Tantangan disana itu ada 3. Yaitu cuacanya, ketinggiannya dan lama pendakiannya,” ungkap Lanang.
Pria yang tinggal di Rungkut ini menjelaskan, suhu normal disana mencapai minus 5 derajat. Bahkan saat 600 meter menuju puncak, cuaca mencapai minus 21 derajat.
Mereka juga harus beradaptasi oksigen yang semakin menipis seiring dengan dataran yang semakin tinggi mereka capai.
“Morning sicknes pasti, rasanya tidak ingin makan tetapi ya kami paksakan,” lanjut mahasiswa jurusan Psikologi ini.
Lamanya pendakian, menurutnya menjadi tantangan tersendiri. Karena selama di Indonesia mereka hanya mendaki paling lama selama 7 hari.
Namun, kali ini mereka harus menediakan stamina lebih untuk perjalanan selama 15 hari.
Kesempatan mendaki di pegunungan yang terkenal di tingkat internasional ini menurutnya merupakan kesempatan emas bagi dirinya yang masih menjadi mahasiswa dan usia juga masih muda, sehingga bisa menjadi pemicu anak bangsa lainnya.
“Kami dikenal sebagai mahasiswa dari Indonesia yang pertama kali mendaki Mera Peak,” jelasnya.