Petani di Sanden Bantul Rasakan Hasil Pertanian Organik
Pertanian padi secara organik bila ditelateni ternyata bisa memberikan hasil yang memuaskan dan mampu bertahan menghadapi perubahan iklim
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Pertanian padi secara organik bila ditelateni ternyata bisa memberikan hasil yang memuaskan dan mampu bertahan menghadapi perubahan iklim yang sulit saat ini seperti yang dirasakan petani di Dusun Sanggrahan, Murtigading, Sanden.
Dalam panen padi organik di dusun tersebut bersama Bupati Bantul pada Minggu (10/4/2016), Ketua Kelompok Tani Subur Makmur, Trisno Wiarjo menjelaskan dari sekitar enam hektare lahan sawah di bulak dusun mereka, setengah hektare diantaranya diolah secara organik.
"Hasilnya lumayan, per dua meter persegi menghasilkan 7,5 kilogram gabah," jelasnya.
Hasil yang didapatkan menurutnya tidak didapat dalam waktu yang singkat, Trisno mengungkapkan sudah mulai merintis menanam padi secara organik sejak dua tahun terakhir sedikit-demi sedikit.
Perubahan pengolahan padi konvensional yang banyak menggunakan kimia menjadi sepenuhnya organik menurutnya tidak bisa serta merta, sehingga dalam masa transisi penggunaan bahan kimia dikurangi sedikit demi sedikit.
Pengolahan padi secara organik sepenuhnya menurutnya baru dilakukan dalam empat bulan terakhir musim tanam 1 kali ini.
Dia menggunakan benih padi Inpari 23, pupuk kompos sepenuhnya, dan pestisida alami dengan agen hayati.
"Waktu kemarin ada serangan wereng, alhamdulillah tidak terpengaruh," ujarnya.
Perbedaan tanaman padi organik dengan padi yang banyak menggunakan bahan kimia menurutnya dalam batangnya memang terlihat kurant subur namun kokoh dan menghasilkan hasil yang lebih baik.
Hasil yang didapatkannya dari menanam padi organik ini menurutnya awalnya hanya menjadi uji coba karena sawah-sawah lain di sekitarnya masih banyak menggunakan bahan kimia.
"Saya coba-coba, kalau hasilnya baik, saya contohkan ke warga lain, nanti mereka menerima atau tidak," tuturnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Bantul, Pulung Haryadi menuturkan pertanian organik yang ada di Bantul memang baru ada dalam titik-titik yang luasannya masih sedikit.
"Kedepan yang pertama kita melakukan penganjuran pupuk yang sesuai dulu secara berimbang, ganti sedikit demi sedikit pupuk kimia," ujarnya.
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan menurutnya memang tidak baik, seperti saat ini banyak batang padi yang roboh.
Menurutnya, pupuk kimia berlebih membuat tanaman padi lebih tinggi namun kurang kokoh, sehingga mudah terterpa angin yang kencang.
"Harapan kami, penggunaan pupuk berimbang benar-benar diikuti," ujarnya. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.