Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- "Saya juga pernah tilang pak. Waktu saya jalan sama pacar. Malu kena tilang polisi. Makanya malam ini saya sudah pakai helm, ".

Ari (28) seorang pengendara sepeda motor menyampaikan pengalamannya yang pernah terjaring razia helm Satlantas Polresta Pekanbaru.

Ari mengaku datang ke lokasi Jalan Diponegoro, Sabtu (9/4/2016) malam hanya untuk menyaksikan para pengendara sepeda motor dijaring dalam razia pengendara yang tak menggunakan helm pada malam hari oleh Satlants Polresta Pekanbaru.

Ya, malam itu Polantas kembali beraksi menindak pengendara sepeda motor yang emoh menggunakan helm.

Selain personel yang siaga di beberapa titik, personel Brigade Motor (BM) pun menyisir sepanjang ruas jalan.

Hasilnya, seminggu giat tersebut setidaknya 475 pelanggaran yang terjadi.

Barang bukti SIM 98 lembar, STNK 293 lembar serta KBM sebanyak 84 unit.

Membahayakan Diri Sendiri
Evaluasi seminggu pelaksanaan razia, pengendara pada umumnya begitu takut.

Bahkan hanya untuk menghindar, pengenara nekat menerobos engan berlawanan arah.

Apalagi ketika melihat personel BM, pengendara malah memilih memacu sepeda motornya meski usaha tersebut sia-sia karena kalah kecepatan dengan mesin motor gede milik polisi itu.

"Beberapa diantaranya malah balik kanan. Padahal kendaraan masih ramai dibelakang. Pengendara tidak peduli meski itu membahayakan diri sendiri," ujar Kasatlants Polresta Pekanbaru, Kompol Zulanda, Senin (11/4/2016).

Parahnya, meski pengendara tersebut sudah menggunakan helm,serta kaca spion lengkap,namun tetap saja ketika melihat polisi didepan,langsung balik kanan dan berusaha menghindar.

"Banyak kita temui pemandangan seperti itu. Takut ketika melihat polisi razia. Harusnya tidak seperti itu. Jika memang surat-surat kendaraan lengkap, kenapa harus lari, " terangnya.

Lebih jauh Zulanda menyebutkan, penggunaan helm oleh pengendara sudah salah persepsi.
Sebab, pengendara menggunakan helm hanya karena takut dirazia atau kena tilang polisi.