Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Pelatihan Menghadapi Bencana
Mereka mendapatkan pelatihan karena termarjinalkan dan mereka tidak dapat hak untuk safety
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S dan Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejumlah siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pelatihan menghadapi bencana di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Kota Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (11/4/2016).
Mereka berasal dari SLB Negeri A, SLB Negeri Cicendo, dan SLB Kasih Ibu.
Wakasek Bimbingan Konseling SLB Negeri A Kota Bandung, Muftiah Yulismi, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program untuk enam negara Asean.
Program itu diselenggarakan Wahana Visi Indonesia yang didukung beberapa non goverment organization (NGO).
"Mereka mendapatkan pelatihan karena termarjinalkan dan mereka tidak dapat hak untuk safety. Mereka harus belajar bahwa di masyarakat umum ada cara dan strategi," ujar Muftiah.
Dikatakan Muftiah, anak berkebutuhan khusus yang hadir pada pelatihan itu memiliki hambatan yang berbeda.
Sebab cara menghadapi bencana yang diberikan pun berbeda tergantung dengan hambatan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.
"Ada visual seperti murid SLB A, mereka tdk bisa melihat tapi bisa menggunakan indera pendengaran. Berarti klue penanggulangan bencana dari suara," ujar Muftiah.
Muftiah mengatakan, anak-anak berkebutuhan khusus bisa peduli bencana dengan adanya pelatihan itu.
Apalagi di Jawa Barat merupakan wilayah rentan terjadi bencana terutama gempa bumi. Itu mengapa kegiatan hari ini simulasi bencana untuk gempa bumi.
"Kami fokus gempa bumi ini. Kedepan nanti juga ada cara menghadapi banjir dan sebagainya," ujar Muftiah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.