Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Ombudsman RI DIY kembali menerima laporan adanya soal UN Paper Based Test (PBT) yang tersebar di kalangan siswa DIY, Senin (11/4/2016).

"Baru tadi pagi ada 4 pelajar dari sebuah SMA Negeri di Kota Yogyakarta melaporkan kepada kita, kali ini mereka membawakan bukti yang lebih kuat dengan poto yang tersebar lewat aplikasi chatting Line," jelas Asisten ORI DIY, Rifki Taufiqurrahman di kantornya Jl RW Monginsidi Yogyakarta.

Total ada puluhan poto soal dari 3 mata pelajaran yang soal PBT nya tersebar yaitu Matematika, Kimia dan Biologi.

Soal itu diujikan pada saat PBT dan tersebar pada malamnya sementara soal Computer Based Test (CBT) baru dilaksanakan keesokan harinya.

"Awalnya siswa ini tidak begitu memperhatikan gambar soal PBT yang tersebar tersebut, mereka mengaku tidak menggunakannya namun seusai dia mengerjakan soal CBT dia melihat kembali dan menemukan adanya kesamaan dengan soal yang baru saja dia kerjakan," jelas Rifki.

Dia menambahkan memang tidak semua soal PBT yang ada dalam gambar sama dengan CBT yang dikerjakannya apalagi nomernya juga diacak, tapi tetap ada kesamaan yang dianggapnya merugikan bagi siswa yang murni belajar secara mati-matian guna menghadapi UN.

"Mereka merasa dirugikan karema dia belajar sungguh-sungguh selain itu ada kekhawatiran kalau nilai ujian akan digunakan untk SNMPTN atau UMBPTN," ujarnya.

Menghadapi temuan ini pihaknya akan segera menyelidiki lebih jauh tentang temuan ini, bagaimana soal tersebut bisa difoto dan kemudian tersebar apalagi laporan ini bukan pertama kalinya.

Kasus ini juga akan menjadi perhatian bukan hanya untuk ranah lokal tapi juga nasional dimana mereka telah melaporkannya ke ORI pusat, apalagi dalam grup line yang mereka dapatkan juga berisi siswa lintas daerah.

Dia melihat ada suatu kelalaian ataukah kesengajaan sehingga soal PBT yang sudah dikerjakan bisa difoto dan kemudian disebarkan.

"Mestinya setelah dikerjakan disimpan dalam amplop tersegel tapi bisa beredar seperti ini akan kita dalami lebih lanjut, kita kembali koordinasikan dengan pihak-pihak lain," ujarnya.

Sebelumnya Kamis (7/4/2016) lalu ORI DIY juga mendapatkan laporan hampir serupa dan hari ini sudah dikoordinasikan dengan Disdikpora DIY. (*)