Ini Motif Pembunuhan Terhadap Muhamad Fater
Cerita ini bermula ketika Andi dijanjikan pekerjaan oleh Fater di salah satu Subcon di PT Siemen Batu Ampar.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Andi Putra Tanjung alias Ndut (22) nekat menghabisi nyawa Fater (31) karena mengancam keluarganya.
Pengakuan tersebut diungkapkan Andi setelah ia ditangkap polisi di Kabupaten Lingga, Kamis (31/3/2016) lalu.
Dalam espose yang digelar Polresta Barelang, Senin (11/4/2016) siang, jalan Andi terlihat pincang karena menahan sakit setelah timah panas menembus kaki kirinya.
Ia terpaksa ditembak saat mencoba melarikan diri saat ditangkap di Kabupaten Lingga.
Cerita ini bermula ketika Andi dijanjikan pekerjaan oleh Fater di salah satu Subcon di PT Siemen Batu Ampar.
Menurut Andi, Fater bisa membantunya asalkan membayar uang Rp 300 ribu.
"Dia bilang kalau uang dikasih, besoknya saya langsung bisa bekerja. Makanya saya mau bayar sebab saya sangat butuh pekerjaan," sebut Andi yang ditemui di Polresta Barelang.
Karena sudah membayar, namun janji itu tidak ditepati oleh Fater.
Ia meminta Andi untuk menunggu hingga selama seminggu namun Andi tidak urung dipanggil Fater untuk bekerja.
"Saya ditipu, sudah ditunggu-tunggu tidak juga dipanggil kerja. Makanya saya ceritakan kepada orang-orang kalau Fater ini penipu," sebutnya
Ternyata, sikap Andi ini tidak diterima oleh Fater lalu saat bertemu meminta Andi untuk tidak menjelek-jelekan dirinya kepada orang lain.
Fater yang tidak terima atas ulah Andi ini akhirnya memukul kepala Andi di Simpang Lae, Batu Merah Bawah, Kecamatan Batu Ampar.
"Kepala saya sempat dipukulnya pakai tangannya, dia bilang sama saya, jangan macam-macam sama dia, dia juga mengancam kalau saya terus berbicara seperti ini, anak dan istri saya tidak bisa keluar dari Batu Merah, mendengar itu saya diam saja lalu saya pulang," sambungnya.