Menhan Ingin Ganti Perploncoan Mahasiswa dengan Bela Negara
Ryamizard mengatakan, program bela negara itu jauh dari kekerasan dan militerisme.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementrian Pertahanan (Kemenhan) berencana mengumpulkan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dalam waktu dekat ini.
Hal itu untuk membahas penggantian masa orientasi di tingkat mahasiswa yang akan diisi dengan kegiatan bela negara.
"Programnya bela negara itu untuk ganti perploncoan. Apaan itu plonco-plonco, yang betul bela negara," ujar Menteri Pertahanan Ryzamizard Ryacudu kepada wartawan di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD, Jalan Hegarmenah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2016).
Ryamizard mengatakan, program bela negara itu jauh dari kekerasan dan militerisme.
Menurutnya, bela negara itu lebih ke arah pendekatan mahasiswa untuk lebih cinta tanah air mengingat mereka sebagai generasi penerus bangsa.
"Program empat hari mereka mengikuti bela negara di kelas dan tiga hari di lapangan," ujar Ryamizard.
Selain mengganti kegiatan perploncoan, kata Ryamizard, kegiatan tersebut juga untuk menangkis paham radikalisme dan terorisme yang masuk ke lingkungan kampus.
Tak dimungkiri jika mulai ada mahasiswa yang menggangap kafir kepada orang yang hormat terhadap bendera merah putih.
"Nabi Muhammad saja sangat menghormati bendera agar tetap berdiri tegak ketika perang dan tidak boleh kena tanah. Yang seperti itu (tidak hormat) Islam bahlul," ujar Ryamizard dengan keras. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.