Melisa Tidak Bisa Tidur Semalaman Mengetahui Tokonya Terbakar Habis
Tokonya yang terletak di Tahap 4, blok G no 20, semula rapih, kini di depannya berserakan puing-puing tas sekolah anak, yang tidak berwujud
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
Melisa hanya di luar, ditemani oleh pihak Polsek Pabean Cantian, wajahnya terlihat kuatir.
Ia mengatakan belum berani masuk ke dalam ruko miliknya yang sudah menjadi tempatnya mencari ladang rejeki lebih dari tiga tahun yang lalu.
"Tidak ada asuransi saya, asuransinya nggak mau menanggung dulu waktu mengajukan. Toko sebelah bisa, mungkin karena perusahaan besar (UD Apollo), justru itu sedihnya," ungkapnya dengan muka lemas.
Ia berkata belum bisa berkata banyak kepada media karena masih sangat tertekan dengan kejadian yang dialaminya.
"Mulai semalam saya di sini, saya nggak bisa berbuat apa-apa, hancur semua," katanya dengan mata yang tiba-tiba berair, wajahnya pun berubah menjadi merah, kontras dengan kulit wajahnya yang berwarna putih.
Membenarkan perkataannya, pihak managemen Pasar Atum Surabaya, yang diwakili oleh General Manager Pasar Atum Surabaya, Halim Antawira Hermanto ia mengatakan pihak Pasar Atum tidak memiliki kewenangan, bahkan mengurus adanya asuransi bagi ruko yang terbakar.
"Itu sudah menjadi kepemilikan mereka pribadi. Meskipun satu area dengan kami, tapi kepemilikan sudah bukan menjadi tanggung jawab kami, tidak ada asuransi dari kami," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.