Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Makassar Bahas Penting dan Sakitnya dalam Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah itu seperti dua ekor landak di musim dingin, mereka akan saling berpelukan agar hangat, tapi juga akan saling menusuk satu sama lain.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
zoom-in MUI Makassar Bahas Penting dan Sakitnya dalam Ukhuwah Islamiyah
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar menggelar Diskusi Publik bertema Ukhuwah Islamiyah Antara Harapan dan Kenyataan, di Hotel Aghara, Jln Andalas, Makassar, Kamis (14/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar menggelar Diskusi Publik bertema Ukhuwah Islamiyah Antara Harapan dan Kenyataan, di Hotel Aghara, Jln Andalas, Makassar, Kamis (14/4/2016). 

Diskusi Publik yang dibuka oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Ketua MUI Kota Makassar AGH Baharuddin HS, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulsel Ustad Ikhwan Abdul Jalil, dan Ketua Komisi Ukhuwah MUI Kota Makassar Ustad Nurman Said.

AGH Baharuddin HS yang didaulat menjadi pembicara pertama membawakan materi ukhuwah dalam prespektif tafsir mengatakan persaudaraan ada lima jenis yaitu saudara sekandung, saudara ikatan keluarga, saudara sebangsa, saudara semasyarakat, dan saudara seagama.

"Selain saudara sekandung atau ikatan keluarga, ada juga saudara sebangsa dan semasyarakat, artinya kita semua adalah saudara meskipun berbeda-beda," kata Baharuddin.

Sementara saudara seagama menurutnya yaitu saudara yang tidak saling bermusuhan.

"Saat ini banyak perpecahan yang terjadi yang dibuat oleh orang atau kelompok-kelompok tertentu," kata dia.

Berita Rekomendasi

Ia melanjutkan, orang-orang yang beriman itu sesungguhnya semuanya bersaudara.

"Seorang muslim bersaudara dengan muslim lainnya. Dia tidak menganiaya tidak pula menyerahkannya (kepada musuh), barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi pula kebutuhannya,"ucapnya.

Ketua DPW Wahdah Islamiyah Ikhwan Abdul Jalil, mengatakan Ukhuwah adalah kebutuhan manusiawi, tidak bisa hidup sendiri, dan butuh perbedaan.

"Kita butuh perbedaan, tinggal kita merangkai perbedaan ini, seperti sebuah puzzle yang berbeda tapi ketika kita mampu menyusunnya maka akan menjadi sebuah mozaik yang indah," kata dia.

Iya melanjutkan, yang namanya persaudaraan tidak harus selalu seiring atau mulus-mulus saja. Ia menganalogikan persaudaraan seperti sebuah landak di musim dingin.

"Ukhuwah itu seperti dua ekor landak di musim dingin, mereka akan saling berpelukan agar hangat, tapi juga akan saling menusuk satu sama lain. Jika melepaskan diri maka mereka akan mati kedinginan. Begitupun Ukhuwah, kita harus mendekatkan diri meskipun ada riak-riak di dalamnya," kata Abdul Jalil. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas