Ada Bekas Jahitan dan Kaki Menyentuh Lantai, Syahrial Tak Yakin Anaknya Gantung Diri
Alasannya melapor karena adanya kejanggalan yang ia temukan dalam kasus kematian Bimasakti.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kasus tewasnya Bimasakti Juliansyah, menyimpan misteri bagi keluarganya.
Diam-diam, 7 April lalu orang tua Mahasiswa Semester IV fakultas Hukum Universitas Jambi ini melaporkan kasus kematian anaknya ke Mapolda Jambi.
Saat dikonfirmasi awak media beberapa waktu lalu, Ayah Bimasakti, Syahrial membenarkan dirinya telah melapor ke Mapolda Jambi terkait kasus kematian anaknya.
Syahrial menyangkal jika disebut anaknya gantung diri. Alasannya melapor karena adanya kejanggalan yang ia temukan dalam kasus kematian Bimasakti.
Menurut keterangan Syahrial, dua hari sebelum ditemukan tewas tergantung ia mendapat laporan anaknya sempat dikeroyok oleh tujuh orang tak dikenal diduga oknum anggota polisi.
Pasalnya di bagian kepala Bimasakti ditemukan sejumlah luka bekas jahitan. Kejanggalan lain yang dirasakan Syahril di mana anaknya Bima ditemukan dalam posisi tergantung dengan kain di pintu dapur.
Di mana kondisi kakinya menempel di tanah dengan posisi tertekuk.
Atas keanehan ini ia kemudian melapor dengan harapan kasus kematian anaknya bisa terungkap dengan terang.
"Dak yakin bunuh diri, kami minta ini diusut," katanya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Khuswahyudi Tresnadi dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari pihak orang tua Bimasakti. Laporan tersebut sudah diterima dan masih dalam proses penyelidikan oleh aubdit III Direskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum).
"Laporan sudah diterima, masih dalam penyelidikan,"katanya singkat saat ditemui di ruangkerjanya, Jumat (15/4/2016) sore.
Ia menambahkan, hal yang wajar jika orang tuanya melaporkan terkait ketidak puasan atas kasus kematian anaknya. Untuk itu, pihak kepolisian di polda jambi akan memroses laporan pelapor sesuai prosedur hukum.
Namun, terkait adanya desas desus pengeroyokan hingga kecurigaan keluarga jika Bimasakti tewas dengan cara tidak wajat akan dibuktikan melalui proses penyelidikan.
"Kita belum bisa memastikan, karena masih dalam proses penyelidikan," kata AKBP Kuswahyudi Tresnadi.
Diberitakan sebelumnya, Bimasakti Juniansyah ditemukan tewas tergantung di pintu dapur rumah kontrakannya di kawasan Mayang di Jalan Sahbudin RT 07, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo pada Tanggal 29 Maret 2016.
Korban ditemukan oleh beberapa temannya sekitar pukul 10.00 Wib. Saat ditemukan ia sudah tak bernyawa. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.