Ceu Popong Menilai Kepribadian Bangsa Mulai Hilang
Anggota Komisi X DPR RI, Popong Otje Djundjunan menilai, kepribadian bangsa Indonesia mulai hilang
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Anggota Komisi X DPR RI, Popong Otje Djundjunan menilai, kepribadian bangsa Indonesia mulai hilang.
Hal itu seiiring dengan berkurangnya pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Setelah era reformasi mereka yang ingin menghancurkan Pancasila telah berhasil melakukannya dan tidak akan berhenti sampai kiamat. Hal ini disebut TNI itu sebagai bahaya laten," kata Popong usai memberikan wawasan soal empat konsensus di SMK BPP, Jalan Van Deventer, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Sabtu (16/4/2016).
Indikator keberhasilan itu, kata Popong, bisa dilihat dari dunia pendidikan di Indonesia saat ini.
Ia mencontohkan, hilangnya pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan digantikan menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.
"Pancasila itu ideologi negara tidak cukup dengan pendidikan kewarganegaraan. Alhamdulillah sekarang ada lagi setelah diperjuangkan lagi," ujar Popong.
Popong menyebut, upaya menghancurkan ideologi Pancasila pun terus berkembang seiring perkembangan zaman dan teknologi.
Di antaranya, masuknya paham-paham baru yang mengatasnamakan agama, tidak antiagama, dan hak asasi manusia.
"Paham-paham baru itu yang harus diketahui, seperti komunis gaya baru yang mengaku tidak anti agama dan lainnya termasuk juga paham yang mau menggantikan Pancasila karena mau menguasai Indonesia," kata Popong.
Selain menularkan pemahaman baru, Popong menyebut, pihak luar yang ingin menghancurkan Pancasila juga mengajak masyarakat Indonesia melakukan kegiatan yang menyimpang dari Pancasila. LGBT misalnya, yang dinilai bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Kita sudah kehilangan kepribadian, banyak yang suka makan produk luar negeri. Padahal fast food di Amerika sendiri sudah ditinggalkan. Kita malah seneng kalau makan makanan produk luar negeri," ujar Popong.
Popong mengatakan, Komisi X kini tengah memperjuangkan dikembalikannya kegiatan pendidikan Pancasila ke setiap sekolah.
Di antaranya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di setiap sekolah.
"Ada pihak yang ingin menguasai Indonesia karena kekayaannya sehingga kita dijadikan objek. Indonesia negara kaya nomor dua di dunia. Upaya menggantikan ideologi Pancasila sudah banyak. Ada Gafatar dan ada ISIS itu bukti mutlak," ujar Popong. (cis)