Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Kepolisian menghimbau masyarakat Kota Semarang agar kembali mengaktifkan kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling).

Siskamling ini bisa dilakukan dengan cara ronda malam secara bergantian di wilayah masing masing.

Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Restiana Pasaribu, mengatakan, kegiatan siskamling bisa menjadi sarana antisipasi kejahatan, deteksi dini serta identifikasi dini terkait gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut Restiana, siskamling adalah bentuk pamswakarsa sesuai pasal 4 Peraturan Kapolri nomor 2 tahun 2002.

"Kemitraan dengan masyarakat sudah ada payung hukumnya, kami tidak bisa sendirian menjaga keamanan mengingat jumlah polisi dibanding luas wilayah serta jumlah penduduk yang belum ideal. Makanya perlu kemitraan dengan masyarakat untuk mengaktifkan siskamling," kata Restiana, Minggu (17/4/2016).

Dari data yang dikeluarkan Polda Jateng, pada tahun 2015 terjadi 14.392 tindak pidana dengan penyelesaian 9.227 kasus.

Apabila dihitung rata rata, setiap 36 menit terjadi satu tindak kejahatan di Jawa Tengah sementara kasus yang mendominasi adalah pencurian.
 

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin mengatakan kepedulian warga merupakan faktor besar dalam mengantisipasi terjadinya kejahatan di wilayah masing masing.

"Contoh, kalau meninggalkan rumah bisa minta tolong dititipkan ke tetangga biar bisa dilihat dimonitor. Kalau perlu titipkan ke kami, polisi setempat," kata Burhanudin.

Burhanudin mengatakan, pencurian spesialis rumah kosong yang selama ini sudah ditangkap selalu menandai rumah calon korbannya yang meninggalkan rumah.

"Pelaku selalu memantau rumah calon korban, jadi masyarakat harus selalu waspada. Jangan sungkan untuk menitipkan rumah ke tetangga atau polisi apabila meninggalkan rumah dalam keadaan kosong tak berpenghuni," katanya.