Foto di Hamparan Bebatuan, Dua Wanita Tewas Ini Tewas Disapu Ombak
Masyarakat setempat yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan pencarian sampai akhirnya menemukan Maisya dan Khairulia ditemukan tewas
Editor: Eko Sutriyanto
![Foto di Hamparan Bebatuan, Dua Wanita Tewas Ini Tewas Disapu Ombak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/evakuasi-jenazah_20160418_160415.jpg)
TRIBUNNEWS.ACEH - Dua wanita kakak beradik asal Matang Seulimeng, Langsa, Maisya Sriylia Rahmi (25) dan Khairulia Layali (20) ditemukan tewas setelah disapu gelombang saat foto-foto di Pantai Pasie Saka, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Minggu (17/4).
Seorang korban lainnya, Iswandi (31) asal Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Medan hingga tadi malam masih dalam pencarian.
Musibah itu sendiri dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Masyarakat setempat yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan pencarian sampai akhirnya menemukan Maisya dan Khairulia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Operasi pencarian korban hilang terus berlanjut hingga tadi malam dengan menyisir garis pantai melibatkan tim SAR, TNI, Polri, Panglima Laot, Tagana, relawan RAPI, BPBD, PMI, dan masyarakat setempat.
Namun hingga menjelang pukul 00.00 WIB, Iswandi belum juga ditemukan.
“Jasad Maisya dan Khairulia yang sempat disemayamkan di RSUD Teuku Umar Calang sudah dijemput keluarga sekitar pukul 21.30 WIB,” lapor Komandan Satgaskom RAPI Aceh Jaya, Ismail (JZ01QIS) kepada Serambi, tadi malam.
Sebelumnya, Rahmat Hidayat (30), suami dari Maisya Sriylia Rahmi yang ditemui Serambi, Minggu (17/4) sore di RSUD Calang menceritakan, ia bersama istri dan adik sepupunya, Khairulia serta seorang teman dari Medan, Iswandi datang dari Banda Aceh ke Pasie Saka yang panoramanya dikenal indah.
Setiba di kawasan itu langsung selfie maupun foto bareng di hamparan bebatuan besar di tepian pantai.
Saat mereka sedang wefi di onggokan batu besar, tiba-tiba ombak menerjang dari belakang dan langsung menyeret istri dan adik sepupunya.
Melihat Maisya dan Khairulia terseret gelombang, Iswandi langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan mereka.
Namun, pemuda asal Medan itu tak bisa berbuat banyak, malah ikut menghilang.
“Saya tidak bisa berenang sehingga tidak bisa membantu sehingga Iswandi yang langsung melompat ke laut namun dia justru jadi korban,” cerita Rahmat Hidayat sambil mengusap air mata sedih.
Menurut Rahmat, ia bersama istri, adik sepupu dan satu temannya itu baru pertama kali datang ke Pasie Saka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.