Hujan Deras Hentikan Kapal Rombongan Kementerian Peninjau Kesiapan Sail Selat Karimata
Sejumlah 48 perwakilan kementerian dan lembaga terkait, melakukan kunjungan lapangan persiapan Sail Selat Karimata 2016
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah 48 perwakilan kementerian dan lembaga terkait, melakukan kunjungan lapangan persiapan Sail Selat Karimata 2016 di Sukadana, Kayong Utara, Selasa (19/4/2016)
Dengan menggunakan lima kapal cepat, rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang, berangkat dari Pelabuhan Rasau Jaya sekitar pukul 12.05 WIB.
Hujan lebat disertai angin kencang sedikit menghambat perjalanan menyusuri sungai dan pesisir laut.
Lima kapal sempat menghentikan perjalanan, oleh karena jarak pandang yang terbatas.
Sehingga rombongan akhirnya menghabiskan waktu tempuh sekitar empat jam untuk tiba di Pelabuhan Teluk Batang.
Di pelabuhan ini, Wakil Bupati Kabupaten Kayong Utara, Idrus langsung menyambut rombongan diiringi tabuhan musik tradisional Hadrah dan adat penyambutan Melayu
Rombongan kemudian berpindah menggunakan armada bus menuju Sukadana.
Bupati Kabupaten Kayong Utara, Hildi Hamid menyambut rombongan di kawasan Pantai Pulau Datok.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar, Gatot Rudiyono menuturkan, saat ini kondisi cuaca memang telah memasuki musim pancaroba.
Namun, ia meyakini pada bulan Oktober mendatang cuaca lebih baik.
"Kita tidak perlu khawatir, tadi saya juga bersama teman-teman, artinya perjalanan ini kita justru melalui sungai. Sehingga tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan melalui laut," tuturnya usai tiba di Pantai Pulau Datok
Gatot mengisahkan, ia sempat menanyakan kepada peserta putri yang ikut dalam rombongan kunjungan.
Peserta tersebut menurutnya kisahnya agak terkejut saat berada dalam kondisi angin kencang di atas perairan.
"Namun setelah sampai di sini, asyik juga. Iya tadi terhambat masalah arah karena jarang pandang pendek, jadi apapun juga dalam kondisi alam terbuka GPS tetap nomor satu harus diperhatikan dalam kondisi baik," ujarnya
Kedepan, Gatot menegaskan setiap angkutan perairan harus memiliki peralatan GPS dalam kondisi baik.
Ini sebagai bentuk pemberdayaan bagi mereka, bagaimana menggunakan navigasi yang baik.
"Tadi saya juga sempat buka, di Hp saya ada aplikasi GPS, dari posisi saya percaya arah kita bisa lurus. Tapi nggak ada masalah, kedepannya tidak akan terjadi hal semacam itu," sambungnya