Kecamatan Pancur Batu, Sibolangit dan Percut Seituan Rawan Pelaksanaan Pilkades
Kepolisian Resort Kota Medan sudah memetakan wilayah-wilayah yang dianggap rawan selama pelaksanaan pemilihan kepala desa di wilayah Deli Serdang.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepolisian Resort Kota Medan sudah memetakan wilayah-wilayah yang dianggap rawan selama pelaksanaan pemilihan kepala desa di wilayah Deli Serdang.
Kepala Kepolisian Resort Kota Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan sampai sejauh ini, ada tiga kecamatan yang dianggap rawan.
"Perkiraan kerawanan itu pertama terjadi di Kecamatan Pancur Batu. Ada dua desa yang menjadi perhatian khusus kami," kata Mardiaz, Selasa (19/4/2016) siang.
Adapun dua desa yang dimaksud yakni Desa Perumnas Simalingkar dan Desa Tanjung Anom.
Di sana, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) nya cukup besar, sehingga diprediksi terjadi gesekan saat pemilihan berlangsung.
"Kecamatan yang kedua dianggap rawan berada di Kecamatan Sibolangit. Di Kecamatan Sibolangit, khususnya di Desa Buah Nabar, ada satu bakal calon kepala desa yang tidak diloloskan oleh panitia pemilihan kepala desa (PPKD)," kata Mardiaz.
Bakal calon yang tidak diloloskan itu diketahui bernama Sarman Tarigan. Yang bersangkutan dicoret dari bakal calon karena pihak PPKD menilai Sarman tidak memenuhi syarat, lantaran tidak berdomisili di Desa Buah Nabar.
"Meskipun tidak diloloskan panitia, saudara Sarman ini mengajukan gugatan ke PTUN Medan. Dalam putusannya, PTUN Medan mengabulkan permohonan gugatan Sarman Tarigan sesuai putusan PTUN nomor : 44/G/PEN/2015/PTUN-MDN tanggal 15 April 2016," kata Mardiaz.
Dalam surat putusan PTUN tersebut, panitia pemilihan kepala desa diminta menunda pemilihan. Kemudian kecamatan ketiga yang dianggap rawan berada di Kecamatan Percut Seituan.
"Di Kecamatan Percut Seituan, khususnya di Desa Medan Estate, ada permasalahan menyangkut penetapan DPT. Jadi, lokasi-lokasi rawan ini menjadi pantauan kami," ungkap Mardiaz.
Guna memonitoring wilayah-wilayah rawan ini, Polresta Medan turut menempatkan beberapa tim intelijen.
Di sana, tim intelijen menganalisa kemungkinan adanya kericuhan dan berupaya semaksimal mungkin mengantisipasi adanya bentrokan selama proses pelaksanaan pilkades. (ray/tribun-medan.com)