Tinggalkan Pekerjaan di Jasa Loundry, SA Pilih Jadi PSK Karena Tuntutan Ekonomi
Ia mengaku, penghasilan yang didapatkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Bali, I Putu Darmendra
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Susahnya mencari uang membuat SA (28) memilih untuk menjajaki profesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
SA turut diamankan ketika polisi menggrebek praktik prostitusi di jalan Banteng, Banjar Celuk, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Gadis asal Singaraja ini awalnya bekerja di tempat loundry.
Ia mengaku, penghasilan yang didapatkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Saat bertemu si mucikari, SA pun tanpa ragu bersedia menerima tawaran itu.
"Saya bingung cari uang dimana. Dulu ada pacar yang nanggung tapi sekarang sudah putus. Baru sebulan saya kerja," kata SA dengan nada pelan.
Perempuan berambut lurus ini terus menutupi wajahnya dengan rambut dan tangannya.
SA sangat menyesal karena terjebak dalam dunia prostitusi.
Setelah ditangkap, ia berencana akan kembali ke kampung halamannya di Singaraja.
Selain SA dan KK, tercatat masih ada tiga wanita lainnya yang bekerja untuk NM.
Mereka adalah EK, AY dan IN.
Polisi pun masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini.
Kanit IV Satreskrim Polres Gianyar, Ipda Anak Agung Gede Alit Sudarma mengatakan rumah yang dijadikan tempat prostitusi tersebut kabarnya hampir setiap hari dikunjungi pria hidung belang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.