Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Karet Meroket Rp 15 Ribu per Kg Petani di Jambi Lega

Angka ini dinilai fantastis jika dibanding dua tahun terakhir yang hanya di kisaran Rp 6.000‎ per kilogram

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Harga Karet Meroket Rp 15 Ribu per Kg Petani di Jambi Lega
Kompas Nasional/WAWAN H PRABOWO
Buruh sadap karet mengangkut lateks menuju tempat pengepul di Desa Rejomulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Lama terpukul oleh rendahnya harga, akhirnya petani karet kini kembali semringah karena harga karet menunjukkan tren kenaikan.

Di pasar lelang se-Kabupaten Bungo, ‎setelah pada Selasa (19/4) harga kadar karet kering (K3) mencapai Rp 13.500, Rabu (20/4/2015) harganya meroket menjadi Rp 15.400 per kilogram.

Angka ini dinilai fantastis jika dibanding dua tahun terakhir yang hanya di kisaran Rp 6.000‎ per kilogram.




Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Bungo, Syarif menyebut peningkatan harga ini terjadi sejak sepekan terakhir.

"Seminggu lalu ada rapat koordinasi di Novita Hotel di Jambi. Ada orang Kementerian, petani, tauke dan pihak-pihak terkait, sejak saat itu dengan sendirinya harga karet naik," jelas Syarif kepada Tribun, kemarin.

Sekretaris Eksekutif Gapkindo, Hatta menyebut bahwa harga karet saat ini sudah tembus pada 1,5 dolar AS $ atau sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Itu, kata dia, harga ekspor.

“Kalau harga karet bersih di Jambi baru Rp 15.400 per kilogramnya," kata Hatta.

BERITA TERKAIT

Tapi, sergahnya, harga tersebut sewaktu-waktu bisa berubah. Ia tetap berharap sekalipun berubah tapi perubahannya berupa kenaikan harga.

Naiknya harga karet yang sebelumnya di harga Rp 10 ribu itu dikarenakan ada kebijakan baru.

Ekspor dari tiga negara yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia stoknya dikurangi hingga 3.000 ton untuk tiga bulan pertama ini.

"Dunia mengurangi kuotanya, jadi harga bisa meningkat dari yang sebelumnya," katanya.

Target dari Gapkindo, hingga Agustus mendatang, Indonesia bisa mengurangi stok hingga 600 ton.

Dengan demikian, harga karet akan semakin tinggi, dan petani bisa kembali tersenyum.

Sementara itu Syarif bilang, naiknya harga karet sudah berdampak langsung ke aktivitas jual beli di pasar.

“Insya Allah ekonomi masyarakat kita meningkat, terlebih harga kebutuhan pokok stabil karena stok terpenuhi. Beberapa bahkan turun harga seperti cabai dan bawang," tukasnya.

Pemkab berharap tren positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat ini terus berlanjut. Yang paling penting ‎kini petani karet harus terus menjaga kualitas produksi.

Petani karet pun sangat bahagia atas peningkatan harga di pasar lelang. Mereka berharap harga ini terus berlanjut sehingga lepas dari lilitan ekonomi.

"Kita sudah dua tahun kesulitan karena harga karet rendah sekali, benar-benar menjerit. Bahkan banyak kawan tidak motong (nyadap) lagi. Kenaikan seperti inilah yang kami tunggu-tunggu," sebut seorang petani, Rudiansyah. (zha/zak)

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas